KATADATA - Perusahaan minyak dan gas global ramai-ramai memotong belanja 2016. Pemangkasan tersebut akan berdampak pada merosotnya nilai investasi sektor ini menjadi US$ 522 miliar, turun 12,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Angka investasi tersebut merupakan yang terendah dalam enam tahun terakhir. Riset Wood Mackenzie menyebutkan, Inpex Corporation merupakan perusahaan yang memotong anggaran terbesar, hingga 65 persen.
Pemangkasan investasi dan belanja operasional merupakan dampak dari terpurukya harga minyak, yang sempat menyentuh US$ 28 per barel pada pekan lalu. Dua lembaga keuangan internasional, Morgan Stanley dan Standard Chartered, memprediksi harga minyak untuk tahun ini masih akan mengalami penurunan, yakni hingga menyentuh level US$ 20 dan US$ 10 per barel.
Perusahaan migas pun mengevaluasi kembali berbagai kegiatanya untuk menekan biaya. Wood Mackenzie menyebutkan pos anggaran yang banyak mengalami pemotongan adalah biaya kegiatan dengan perusahaan kontraktor dan kegiatan eksplorasi terutama yang membutuhkan biaya besar seperti ekplorasi di laut dalam.