Utang Korporasi Tekan Rupiah

Penulis:
Editor: Arsip
25/9/2015, 19.21 WIB

KATADATA ? Utang luar negeri swasta yang melebihi nilai utang pemerintah menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, sebagian besar utang tersebut dipinjam dalam bentuk dolar Amerika. Di tengah kelangkaan dolar saat ini, Bank Indonesia menyebut utang swasta memiliki sejumlah risiko besar lantaran ketidakpastian prospek ekonomi global. 

?Kondisi dunia ditambah defisit neraca pembayaran dan utang luar negeri, menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah,? ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Membengkaknya utang swasta terjadi sejak 2012, ketika utang swasta mencapai US$ 126,2 miliar, atau setengah dari total utang Indonesia. Beberapa perusahaan pelat merah, seperti Pertamina dan PLN termasuk peminjam dolar terbesar.

Utang valas Pertamina saja mencapai US$ 13,5 miliar yang berasal dari obligasi senilai US$ 8,7 miliar dan pinjaman berjangka pendek US$ 4,8 miliar. Utang tersebut diantaranya dialokasikan untuk mengimpor minyak mentah dan gas bumi.

Reporter: Leafy Anjangi