KATADATA ? Selama 2014, ekspor Indonesia masih bertumpu pada komoditas non migas, yang mencapai 84% setara dengan US$ 146,5 miliar dari nilai ekspor keseluruhan. Cina masih menjadi negara tujuan ekspor non migas terbesar Indonesia. Namun, dalam tiga tahun terakhir, pendapatan ekspor ke Cina terus menurun.
Adapun ekspor non migas ke Amerika Serikat justru mengalami lonjakan sekitar 5%. Peningkatan disumbang oleh produk manufaktur seperti tekstil dan karet. Selain itu, dengan nilai tukar rupiah yang melemah, produk manufaktur semakin menjadi andalan dibanding komoditas mentah seperti karet dan minyak sawit.
Untuk menambah devisa, pemerintah menargetkan peningkatan ekpor 300 persen atau setara US$ 458 miliar hingga 2019. Industri manufaktur yang dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja, akan terus didorong. Kementerian Perindustrian akan meningkatkan pengembangan industri olahan diantaranya produk olahan karet dan tekstil.
Dukungan pemerintah juga diwujudkan dengan rencana pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW. Sebab listrik menjadi komponen penting dalam mendukung kinerja industri. Selain itu kebijakan ekspor bahan mentah juga semakin diperketat.