Salah satu cara untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 adalah melalui testing spesimen. Semakin banyak pemeriksaan dilakukan, akan diketahui orang-orang yang terjangkit infeksi virus SARS-CoV-2 tersebut.

(Baca: 3 Varian Mutasi Gen Virus Corona)

Tes yang paling banyak dilakukan adalah Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). RT-PCR mengetes antigen yang dapat langsung mengidentifikasi virus SARS-CoV-2. Tingkat akurasi tes ini pun tinggi, yakni di atas 90 persen. Namun prosesnya membutuhkan waktu lama sekitar 48-72 jam.

(Baca: Posisi Kesiapan Indonesia di Dunia Hadapi Ledakan Covid-19)

“Karena dengan PCR, yang diperiksa itu adalah virusnya sendiri,” ujar Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Herawati Sudoyo pada Jumat (27/3).

Selain RT-PCR, Rapid Diagnostic Test juga banyak digunakan oleh sebagian negara di dunia, termasuk Indonesia. Selain lebih murah, waktu pemeriksaannya pun cepat yakni hanya 10-30 menit. Namun tingkat akurasinya untuk memeriksa infeksi corona terbatas. Hal ini karena yang dites adalah antibodi seseorang, yakni mengidentifikasi infeksi melalui respons imun.