Di masa pandemi, Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) agrikultur mengalami berbagai kesulitan. Survei "Peluang dan Tantangan UMKM Agrikultur di Tengah Pandemi Covid-19" oleh Katadata Insight Center (KIC) menemukan kucuran bantuan tunai pemerintah berperan mendukung UMKM tetap bertahan.
Sebanyak 74 persen dari 214 pengusaha yang disurvei oleh KIC pada Februari 2021 menggunakan seluruh bantuan tunai untuk modal usaha. Selanjutnya 16 persen menggunakan sebagian untuk modal dan separuh lainnya untuk kebutuhan harian. Sementara yang menggunakan seluruh bantuan untuk kebutuhan harian mencapai 10 persen.
Adapun jenis bantuan yang diterima pelaku UMKM agrikultur terdiri atas dua kategori yakni bantuan khusus Covid-19 dan bantuan reguler. Bantuan khusus Covid-19 paling banyak diberikan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi listrik, dan penundaan cicilan pokok, masing-masing sebesar 18%, 7%, dan 6%. Kemudian bantuan rutin yang diterima pelaku UMKM agrikultur adalah pelatihan pemerintah, pelatihan swasta, dan kredit usaha rakyat yang masing-masing sebesar 16%, 8%, dan 7%.
Survei KIC juga menemukan bahwa sebagian besar pelaku usaha mikro kecil dan menengah ini tetap optimis. Meski mengalami kesulitan modal hingga pemasaran, mereka tetap berkeyakinan dapat bertahan selama lebih dari setahun ke depan.