Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai Uni Eropa lamban dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Jika dilihat berdasarkan populasi, baru 15,4% penduduk yang telah menerima vaksin dosis pertama. Proporsi itu tertinggal dari Kanada (19,9%), Amerika Serikat (36,1%), dan Inggris (47,4%). (Analisis Data: Rapor Merah Belajar Online Saat Pandemi)
Lambannya vaksinasi Covid-19 di Eropa disebabkan oleh negosiasi kontrak antara otoritas setempat dengan produsen vaksin yang memakan waktu lama, begitu pula dengan penerbitan izin penggunaan darurat. Lalu, berdampak pada pasokan dan distribusi vaksin yang terhambat. (Analisis Data: Mengapa Covid-19 Akan Terus Ada dan Menjadi Endemik?)
Selain itu, beberapa negara menghentikan penggunaan AstraZeneca setelah ditemukan kasus pembekuan darah pada penerima vaksin. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19.
Potensi penularan dan tambahan kasus virus corona di banyak negara Eropa kini masih tinggi. Akibatnya, pemerintah harus terus menerapkan karantina wilayah untuk menekan penyebaran virus. (Analisis Data: Indonesia Setelah Setahun Pandemi)