Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan terkait keamanan semua vaksin yang sudah digunakan pada saat ini dan mengimbau masyarakat untuk mendukung program vaksinasi guna menekan kasus Covid-19.
"Dalam masa kedaruratan pandemi, vaksin yang tersedia adalah yang terbaik untuk digunakan,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, pertengahan Maret lalu.
Dari tujuh jenis vaksin Covid-19 yang sudah disetujui pemerintah akhir tahun 2020 lalu, tiga di antaranya yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm sudah digunakan. Tiga vaksin ini sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara soal tingkat kemanjuran, berdasar uji klinis tiap vaksin menunjukkan hasil efikasi di atas standar WHO.
Setiap vaksin memerlukan dua kali penyuntikan dengan rentang waktu vaksinasi yang beragam dari 21 hari sampai sekitar tiga bulan. Terkait efek samping, kasus yang ditemukan cenderung bersifat ringan dan beragam pada tiap individu. Ada yang merasakan efek samping, namun ada juga yang tidak sama sekali.
Sementara terkait ketakutan akan risiko pembekuan darah akibat vaksin AstraZeneca bagi kelompok usia produktif, Kementerian Kesehatan menyebut rasionya adalah 4 : 1 juta orang. Artinya, dari satu juta orang yang disuntik, empat orang kemungkinan muncul risiko tersebut.
Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan