Indonesia mengalami normalisasi ekonomi setelah menurunnya kasus Covid-19 yang dibarengi dengan peningkatan vaksinasi di akhir 2021.
Melihat kondisi ini, Bank DBS memperkirakan ekonomi Tanah Air akan bangkit di tahun 2022. Untuk mewujudkannya, Indonesia perlu melakukan sejumlah strategi.
Berdasarkan laporan Bank DBS edisi DBS Flash yang bertajuk “Indonesia: Demand normalization brightens outlook”, terdapat sejumlah tanda positif yang menunjukkan normalisasi di 2021.
Laju pertumbuhan di Kuartal IV 2021 mencapai 5 persen yoy, merupakan yang tercepat selama tujuh kuartal terakhir.
Bank DBS memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,8 persen yoy
Kembali normalnya aktivitas di sejumlah sektor seperti bahan baku, penjualan eceran, kredit, investasi, aktivitas ekspor, serta konsumsi rumah tangga dan pemerintah menunjukkan tanda positif.
Melihat sejumlah pertanda ini, Bank DBS menyarankan sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ekonomi di 2022.
Ada tiga strategi yang dapat dilakukan, yaitu dengan memperluas industri hilir, menghidupkan kembali sektor pariwisata, dan membuat kebijakan yang mengutamakan pertumbuhan serta pasar tenaga kerja.
Inflasi pun perlu diantisipasi seiring adanya kondisi eksternal seperti konflik Rusia-Ukraina yang dapat mempengaruhi kondisi politik ekonomi global, regional, dan domestik.
Sebagai Langkah antisipasi, pemerintah dan Bank Indonesia membuat sejumlah kebijakan untuk menyeimbangkan perekonomian tanah air.