Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi ibadah wajib bagi umat muslim di bulan Ramadhan. Puasa sendiri memiliki definisi sebagai kegiatan ibadah untuk menahan diri dari berbagai macam hal yang dilarang oleh Allah SWT dan dilakukan sejak waktu matahari terbit hingga matahari terbenam.
Sebagai umat muslm, Anda wajib mengetahui rukun puasa. Hal ini diimaksudkan agar ibadah puasa yang dilakukan nantinya dianggap sah sehingga tidak perlu menggantinya di lain hari. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasannya berikut ini.
Tiga Rukun Puasa
Ada tiga rukun puasa yang harus Anda patuhi sebagai umat muslim yang akan berpuasa di bulan Ramadhan. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Beragama Islam
Rukun puasa pertama adalah seseorang yang akan menjalankan ibadah puasa harus memeluk atau sudah beragama Islam. Hal ini juga sudah termasuk ke dalam salah satu syarat wajib untuk menjalankan puasa yang sesuai dengan syariat Islam
2. Membaca Niat dengan Benar
Ini merupakan rukun puasa yang sudah banyak diketahui oleh umat muslim. Membaca niat merupakan tahapan penting yang harus dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa.
NIat ini wajib dibaca sebelum terbitnya fajar ata selama sahur. Agar tidak lupa, niat ini juga bisa dibaca pada malam harinya sebelum tidur.
Puasa yang tidak diawali dengan niat maka puasanya dianggap tidak sah. Oleh karena itu, mereka yang tidak membaca niat harus membayar hutang dengan melakukan qadha atau membayar fidyah.
3. Menahan dan Mengontrol Diri
Rukun puasa terakhir yaitu menahan dan mengontrol diri selama menjalankan ibadah puasa tersebut. Selama berpuasa, umat muslim wajib harus bia menahan segala hawa nafsu yang ada dalam dirinya, seperti nafsu makan, minum atau hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. .
Syarat Puasa
Selain rukun puasa, Anda juga perlu mengetahui syarat puasa. Terdapat dua syarat puasa, yaitu syarat wajib dan syarat sah. Berikut ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Syarat Wajib Puasa
Berikut ini tujuh syarat wajib puasa yang harus Anda ketahui sebagai umat muslim. Berikan penjelasan masing-masing syarat di bawah in.
Beragama Islam
Syarat wajib puasa pertama yaitu harus memeluk atau beragama Islam. Hanya orang-orang yang memeluk agama islam saja yang diwajibkan untuk diwajibkan untuk melaksanakan ibadah ini selama bulan Ramadhan.
Hal ini juga telah disepakati oleh Jumhur ulama. Sementara itu, bagai mereka yang tidak memeluk agama islam tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
Hal ini dikarenakan kitab perintah puasa didahului dengan sebutan: “wahai orang-orang beriman”. Itu berarti, mereka yang tidak beriman tidak diajak dalam pembicaraan tersebut sehingga tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa.
Sudah Baligh
Syarat wajib puasa berikutnya yaitu dilakukan bagi mereka yang sudah baligh. Bagi mereka yang belum masuk usia baligh seperti anak kecil tidak diwajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Meskipun demikian, para orang tua diwajibkan untuk mengajarkan anak-anaknya tentang puasa Ramadhan sejak sedini mungkin. Hal ini dimaksudkan agar ketika memasuki usia baligh, mereka merasa lebih mudah untuk menjalankan ibadah tersebut karena sudah melakukannya sedari kecil.
Berakal atau Tidak Gila
Syarat berikutnya yaitu berakal atau tidak gila. Itu berarti, orang gila sebagai orang tiak berakal tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Selain itu, seseorang dalam kondisi gila, jika tidak berpuasa juga tidak diwajibkan untuk menggantikan puasa yang ditinggalkannya walaupun ia telah semua selama masih hidup di dunia.
Di akhirat juga, tidak ada dosa yang harus ia pertanggungjawaban karena telah meninggalkan kewajiban berpuasa.
Sehat
Untuk bisa menjalankan ibadah puasa, seseorang harus dalam dalam kondisi sehat.Bagi orang yang sedang sakit dan puasa hanya akan memperparah penyakit yang dideritanya, maka mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan.
Meskipun demikian, ia wajib untuk membayar hutang puasanya tersebut dengan berpuasa di hari lain atau mengeluarkan fidyah
Mampu
Selai sehat, orang yang menjalankan ibadah puasa harus dalam kondisi mampu melaksanakannya. Bagi mereka yang sudah lemah dan tidak meungkinakn untuk menjalankan ibadah puasa, maka mereka diperbolehkan untuk meninggalkannya. Meskipun demikian, mereka wajib menggantinya dengan membayarkan fidyah.
Tidak Sedang dalam Perjalanan
Seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa. Namun ia wajib mengganti ibadah puasa tersebut di lain hari sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkannya
Suci dari Haid dan Nifas
Syarat ini merupakan syarat untuk wanita dimana mereka yang sedang dalam kondisi sedang haid dan nifas tidak diwajibkan untuk berpuasa. Bahkan jika masih dikerjakan dengan niat berpuasa, maka hukumnya tetap menjadi haram.
2. Syarat Sah Puasa
Setelah mengetahui syarat wajibnya, Anda juga perlu mengetahui syarat sah puasa, yaitu semua hal yang membuat ibadah puasa menjadi sah hukumnya. Itu berarti, jika salah satu syarat sah tersebut tidak ada, maka ibadah puasa yang dilakukan dianggap tidak sah.
Bisa dibilang, syarat sah puasa adalah syarat yang harus dipenuhi agar puasa yang dilakukan oleh seseorang menjadi sah wudhunya di hadapan Allah SWT.Terdapat lima syarat sah puasa yang perlu Anda ketahui, antara lain sebagai berikut:
Islam
Syarat pertama yaitu beragama islam. Itu berarti, jika tidak beragama islam, maka puasa yang dilakukan dianggap tidak sah.
Beragama islam jua merupakan salah satu syarat wajib berpuasa dikarenakan puasa termasuk salah satu rukun islam
Niat
Jika seseorang yang berpuasa lupa atau tidak berniat, maka puasa yang sedang dijalankannya dianggap tidak sah. Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Selain itu, para ulama selain Asy-Syafi’iyah, seperti Al- Hanafiah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah juga meletakkan niat sebagai salah satu syarat puasa.
Berakal
Selain syarat wajib, berakal juga menjadi salah satu syarat sah puasa dimana muslim sudah dapat membedakan baik dan buruk (tamyiz). Bahkan jika seorang anak belum baligh tapi sudah tamyiz, maka ia diwajibkan untuk berpuasa.
Namun ibadah tersebut menjadi tidak sah jika seorang muslim belum tamyiz atau mengalami kondisi gangguan jiwa.
Masuk Waktu Puasa
Syarat berikutnya sudah memasuki waktu untuk menjalankan ibadah puasa. Puasa wajib akan sah jika dilakukan mulai tanggal 1 Ramadhan.
Untuk bisa mengetahui hal tersebut, caranya yaitu dengan melihat hilal secara langsung serta dari saksi yang sangat dipercaya.
Akan tetapi, jika hilal belum terlihat, maka tindakan yang dianil adalah dengan menghitung bulan Sya'ban menjadi 30 hari dalam menentukan bulan Ramadhan.
Suci dari Haid dan Nifas
Syarat terakhir adalah suci dari haid dan nifas yang berlaku bagi wanita. Hadits Aisyah ra menjelaskan tentang tidak berpuasanya seorang wanita yang sedang hidh adalah sebagai berikut ini.
“Kami (wanita yang haidh atau nifas) diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha sholat.” (HR. Muslim).
Selain itu, para ulama juga sepakat jika seorang wanita yang sedang nifasterkait dengan hukum yang berlaku pada wanita yang haidh.