3 Hadis-hadis Pendek Ini Cocok dan Mudah Dihafal untuk Ceramah Ramadan

Freepik
Ilustrasi hadis-hadis pendek
Penulis: Tifani
Editor: Intan
3/4/2023, 14.18 WIB

Selain Al Quran, hadis merupakan salah satu dasar hukum ibadah sunah yang dapat dilakukan umat Muslim. Secara bahasa hadis berarti perkataan atau percakapan. Sementara menurut istilah hadis adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan.

Melansir buku Seri Ensiklopedia Anak Muslim: Mengenal Al-Qur’an dan Hadits oleh Mahmudah Matsur dijelaskan hadis dibagi menjadi dua, hadis qudsi dan hadis nabawi. Hadis qudsi berisi firman Allah SWT tetapi disampaikan melalui lisan Nabi Muhammad. Sementara hadits nabawi merupakan hadits yang lafalnya sepenuhnya dari Nabi Muhammad.

Pada umumnya hadis berisi ketetapan hukum amal ibadah sunah, sehingga cocok menjadi salah satu dalil saat melakukan kultum Ramadan. Berikut hadis-hadis pendek yang cocok untuk kultum Ramadhan.

Hadis-hadis Pendek tentang Bersyukur

Ilustrasi Ciri-ciri Orang Yang Bersyukur (Katadata)

Berikut beberapa hadis pendek tentang bersyukur.

1. Hadis tentang syukur

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

Artinya: "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad)

2. Hadis tentang kecintaan Allah pada orang-orang yang bersyukur

فَإِنْعَجِزْتُمْعَنْمُكَافَأَتِهِفَادْعُوْالَهُحَتَّتَعْلَمُوْاأَنْقَدْشَكَرْتُمْفَإِنَّاللّٰهَيُحِبُّالشَّاكِرِيْنَ

Artinya: "Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur." (HR. Abu Dawud)

3. Hadis tentang tanda syukur

وروى التر مذى و قا ل حسن غريب : من اعطى عطا ء فوجد فليجز به فان لم يجد فليثن فان من اثنى فقد شكر ومن كتم فقد كفر.

Artinya: "Barang siapa yang diberikan suatu pemberian dan merasa cukup atas pemberian tersebut, maka hendaklah dia membalasnya. Dan jika dia tak merasa cukup maka hendaklah dia memuji. Sebab sesungguhnya perbuatan memuji itu merupakan tanda syukur dan barang siapa yang hanya diam saja maka sungguh dia telah kufur.” (HR. At-Tirmidzi)

4. Hadis tentang bersyukur pada nikmat yang Allah berikan

مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ نوءُ كذا وكذا

Artinya: "Ketika itu hujan turun di masa Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi bersabda, 'Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, 'Inilah rahmat Allah.' Orang yang kufur nikmat berkata, 'Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu.'" (HR. Muslim)

5. Hadis tentang nikmat yang lupa disyukuri

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الَّلهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَشِيْرٌ مِنْ النَّاَسِ الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu.'" (HR. Bukhari)

Hadis-hadis Pendek tentang Malam Lailatul Qadar

AMALAN MALAM LAILATUL QADAR (Unsplash)

Berikut hadis tentang malam Lailatul Qadar:

1. Hadis tentang malam lailatul qadar pada 10 malam terakhir Ramadan

"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, pada malam yang ke sembilan tersisa, malam yang ke tujuh tersisa, malam yang ke lima tersisa". (HR. Bukhari)

2. Hadis tentang ciri-ciri malam lailatul qadar

"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

3. Hadis tentang doa lailatul qadar

"Beliau berkata: Wahai Rasulullah, seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan? Beliau berkata, 'Katakan: 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni' (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku)" (HR. Tirmidzi)

4. Hadis tentang beribadah saat lailatul qadar

"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya." (HR. Muslim).

5. Hadis tentang lailatul qadar malam penuh rahmat

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: Wahai Rasulullah, beritahu aku tentang Lailatul Qadr, apakah malam itu pada bulan Ramadhan ataukah pada selainnya?" Beliau berkata: "Pada bulan Ramadhan". (Abu Dzar) berkata, "(Berarti sudah ada) bersama para nabi terdahulu? Lalu apakah setelah mereka wafat (malam Lailatul Qadr tersebut) diangkat? Ataukah malam tersebut akan tetap ada sampai hari Kiamat?" Nabi menjawab: "Akan tetap ada sampai hari kiamat." (HR. Ahmad)

Hadis-hadis Pendek tentang Kematian

Keutamaan Ziarah Kubur (Unsplash)

Berikut beberapa hadits tentang kematian.

1. Hadis tentang orang yang meninggal dunia

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّف

Artinya: 'Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda, 'Jika ada orang yang meninggal dunia, maka malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).'" (HR. Baihaqi)

2. Hadis tentang berbaik sangka kepada Allah sebelum meninggal dunia

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِثَلَاثٍ يَقُولُ لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

Artinya: "Dari Jabir RA berkata, 'Aku mendengar Nabi Muhammad bersabda tiga hari sebelum beliau wafat, 'Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah.'" (HR. Muslim)

3. Hadis tentang memperbanyak mengingat kematian

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي المَوْتَ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah bersabda, 'Perbanyaklah kalian mengingat kepada sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu maut.'" (HR. At-Tirmidzi)

4. Hadis tentang umur manusia sebelum mati

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, 'Usia umatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali mereka yang melebihi (usia) tersebut.'" (HR. Ibnu Majah)

5. Hadis tentang kematian di jalan Allah

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِر سَبِيْلٍ وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ}

Artinya: "Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Jadilah di dunia seperti kamu mengembara atau berjuang di jalan Allah dan anggaplah dirimu (termasuk) dari ahli kubur." (HR Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)