Qada dan Qadar adalah dua prinsip yang sering diperbincangkan dalam konteks agama Islam dan menjadi pokok pembahasan dalam kalangan umat Muslim. Kedua prinsip ini kerap menimbulkan keraguan dan pertanyaan, terutama bagi individu yang masih awam dalam memahami ajaran Islam.
Qada dan qadar juga berkaitan dengan kehidupan manusia. Segala sesuatu telah diatur oleh Allah SWT, dan setiap muslim wajib memahami qada dan qadar ini agar hidup tenang.
Berkaitan dengan itu, menarik membahasnya lebih lanjut. Berikut ini penjelasan qada dan qadar selengkapnya.
Pengertian Qada dan Qadar
Pengertian Qada dan Qadar adalah dua konsep yang sering dibahas dalam konteks agama Islam. Qada secara literal mengacu pada penentuan atau keputusan. Dalam Islam, qada merujuk pada ketetapan atau keputusan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak awal mengenai segala hal yang terjadi di dunia. Keputusan ini bersifat mutlak dan tidak dapat diubah oleh manusia karena telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, qadar secara harfiah mengandung arti kekuasaan atau kekuatan. Dalam Islam, qadar merujuk pada keyakinan bahwa segala hal di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi di masa depan. Konsep qadr ini erat kaitannya dengan konsep qada, karena qada merupakan pelaksanaan dari keputusan Allah SWT yang telah ditetapkan melalui qadar.
Dalam memahami Qada dan Qadar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
1. Keyakinan bahwa segala sesuatu di dunia telah ditentukan oleh Allah SWT, baik yang dianggap baik maupun yang dianggap buruk. Oleh karena itu, manusia disarankan untuk menerima takdir yang telah Allah tetapkan dan tidak mencoba untuk mempertanyakan keputusan-Nya.
2. Kepercayaan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang akan dilakukan. Walaupun segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah SWT, manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang diambil.
3. Keyakinan bahwa manusia harus berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan. Walaupun takdir telah ditentukan, manusia tetap dianjurkan untuk berupaya semaksimal mungkin dan tidak menyerah dalam menghadapi cobaan kehidupan.
4. Memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT. Konsep Qada dan Qadar harus menjadi landasan dalam memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya, manusia diharapkan untuk senantiasa berserah diri kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Qada dan Qadar adalah prinsip mendasar dalam Islam yang menyangkut keputusan dan ketetapan Allah SWT mengenai segala sesuatu yang terjadi di dunia. Konsep ini mencerminkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta mengajarkan manusia untuk menerima takdir yang telah ditentukan-Nya dan tetap berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap tindakan. Dalam memahami qada dan qadr, manusia harus meyakini bahwa Allah SWT adalah yang menentukan segala sesuatu, namun tetap memiliki kebebasan dalam memilih tindakan yang akan dilakukan, serta berupaya untuk memperkuat iman dan taqwa kepada-Nya.
Contoh Qada dan Qadar
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali manusia mengalami kejadian yang sesuai atau bertentangan dengan keinginan mereka. Hasil usaha yang dilakukan juga kadang berhasil dan kadang gagal. Semua ini telah ditetapkan dalam takdir Allah SWT. Para ulama mengelompokkan contoh-contoh qada dan qadar menjadi dua jenis, yaitu takdir mu’allaq dan mubram.
1. Takdir Mu’allaq
Takdir mu'allaq adalah takdir yang terkait erat dengan usaha manusia. Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Ra'd ayat 11, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
2. Takdir Mubram
Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia tanpa bisa diubah atau dinegosiasikan lagi.
Qada dan Qadar dalam Al Quran
Berikut ini pembahasan qada dan qadar dalam AlQuran.
1. Surat Al-Qamar: 49
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ ٤
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (kadar)." (Surah Al-Qamar, Ayat 49)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran atau kadar yang telah ditentukan.
2. Surat Yasin: 38
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ – ٣٨
"Dan matahari berjalan menuju tempat peredarannya. Itulah ketentuan yang ditetapkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Surah Yasin, Ayat 38)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menjelaskan bahwa matahari bergerak dalam perjalanannya yang telah ditetapkan.
3. Surat Ar-Ra’d: 11
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ …
Artinya: "Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..."
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali jika mereka berusaha untuk mengubahnya sendiri.