Badak Jawa merupakan salah satu jenis hewan endemic Indonesia. Hewan ini kembali menjadi pusat perhatian karena dipilih sebagai maskot untuk gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.
Maskot Badak Jawa yang diperkenalkan memiliki nama Bacuya. Dari tampilannya, Bacuya nampak mengenakan jersey Tim Nasional Indonesia berwarna merah putih.
Menurut penjelasan PSSI, hewan satu ini dipilih lantaran merepresentasikan salah satu satwa langka khas tanah air. Terlepas dari pemilihannya sebagai maskot, ada hal menarik dari Badak Jawa yang perlu diketahui, mulai dari status kelangkaan hingga populasinya.
Mengenal Badak Jawa
Badak Jawa yang selama ini dikenal dengan nama ilmiah Rhinoceros Sondaicus, merupakan salah satu dari lima spesies badak yang saat ini tersisa di dunia. Lain itu, badak ini juga jadi satu dari dua spesies badak endemik Indonesia lainnya yakni badak Sumatera.
Dilihat dari ukuran tubuh, Badak Jawa sedikit lebih besar dibanding badak Sumatera. Badak Jawa dapat tumbuh dengan panjang tubuh rata-rata 2-3,5 meter dan tinggi mencapai 1,7 meter. Ditambah pada individu betina, ukurannya bisa lebih besar lagi.
Sementara itu cula Badak Jawa rata-rata memiliki ukuran panjang 20-25 sentimeter, namun ada juga yang dapat mencapai 30,5 sentimeter. Sedangkan dalam hal berat, Badak Jawa memiliki bobot di kisaran 0,9-2,3 ton.
Mamalia satu ini memiliki ciri fisik tubuh berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik. Lain itu, pada kulit di beberapa bagian tubuh seperti daun telinga, rambut kelopak mata, dan ujung ekor biasa terdapat rambut tipis.
Di kalangan peneliti satwa, Badak Jawa dikenal sebagai satwa browser atau binatang penjelajah untuk mencari makan rumput, semak, pucuk dedaunan dan sejenisnya. Mereka banyak memakan ranting dan batang kecil yang tumbuh di hutan.
Biasanya setelah makan satu atau lebih tumbuhan di satu titik, Badak Jawa akan pindah secara perlahan kemudian berhenti sesaat untuk makan lagi di tempat lain. Karena kebiasaan lain, tak heran jika hewan ini dikenal sebagai spesies kunci.
Hal yang menarik, Badak Jawa biasa membuang urin saat berkubang dan saat berjalan. Mereka biasanya membuang kotoran di dua tipe lokasi, yaitu di air sungai yang mengalir, dan di pegunungan atau bukit.
Badak Jawa Terancam Punah
Badak Jawa menyukai habitat hutan hujan dataran rendah dan rawa-rawa. Meski begitu, ada juga Badak Jawa yang ditemukan pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, yaitu di daerah Gunung Honje, Taman Nasional Ujung Kulon.
Hewan satu ini juga menyukai kondisi habitat dengan hutan yang rimbun, daerah semak, dan perdu yang rapat. Mereka kurang menyukai tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari. Disebutkan bahwa saat ini populasi Badak Jawa banyak tersisa di TN Ujung Kulon.
Bicara soal populasi, sama halnya seperti badak Sumatera, populasi Badak Jawa kini juga sangat terancam. Padahal, dulunya Badak Jawa menempati daerah penyebaran yang cukup luas di Asia Tenggara.
Penyebarannya sendiri meliputi Teluk Benggala hingga Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Seiring berjalannya waktu, populasi hewan ini di sejumlah negara mulai terhapuskan. Misalnya di Vietnam, hewan ini dinyatakan punah pada 2010.
Sementara itu populasi Badak Jawa saat ini telah terbatas, dan terkonsentrasi hanya pada Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sejak 1930-an. Berdasarkan keterangan terakhir dari Balai TNUK, disebutkan jika saat ini hanya ada di bawah angka 100 individu Badak Jawa yang tersisa.
Lebih detail, populasi hewan ini kerap ditemui pada sejumlah titik seperti daerah-daerah aliran sungai Cibandawoh, Cikeusik, Citadahan, dan Cibunar. Sayangnya, pengamatan TNUK menyebut jika habitat badak di TNUK diprediksi mendekati batas daya dukung.
Hal tersebut berpotensi menyebabkan populasi badak akan sulit berkembang tanpa upaya pengelolaan yang intensif.
Hobi Makan Ranting
Meski bertubuh besar dengan berat sekitar 900-2.300 kilogram, ternyata salah satu makanan Badak Jawa adalah ranting pohon. Bentuk bibir atas Badak Jawa agak meruncing ke bawah untuk memudahkannya memakan tumbuhan, seperti daun dan ranting.
Namun, tentu saja ranting tidak jadi satu-satunya makanan Badak Jawa. Dikutip dari Yayasan Badak Indonesia, ketika lapar, Badak Jawa akan memakan tumbuhan-tumbuhan yang ditemuinya.
Kemudian, hewan ini akan pergi berjalan-jalan lagi untuk beberapa saat sambil mencari makanan lainnya. Dalam satu kali perjalanan mencari makan, Badak Jawa bisa memakan beragam jenis makanan.
Piala Dunia U 20
Piala Dunia U-20 2023 digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni, diikuti 24 negara termasuk Indonesia sebagai tuan rumah. Ada enam stadion yang sudah disiapkan untuk Piala Dunia U-20, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).
Daftar Grup Tim Piala Dunia U 20
Asia (AFC):
Indonesia (tuan rumah)
Amerika Utara, Tengah dan Karibia (CONCACAF):
Republik Dominika
Guatemala
Honduras
Amerika Serikat
Oseania (OFC):
Fiji
Selandia Baru
Eropa (UEFA):
Inggris
Perancis
Israel
Italia
Slovakia