Ciri-ciri Teater Tradisional Adalah Tidak Memakai Teks, Ini Uraiannya

ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Ilustrasi, sejumlah seniman membawakan tari Reog dalam pagelaran bertajuk Jaranan Agung di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Minggu (11/12/2022).
Editor: Agung
2/2/2023, 15.51 WIB

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal kaya akan keragaman budayanya. Salah satunya yang sering ditonjolkan yaitu pentas seni teater tradisional.

Secara umum, teater tradisional memiliki pengertian sebagai pentas seni kehidupan manusia yang hadir dan berkembang di suatu daerah dengan menyesuaikan kebudayaan daerah tersebut. 

Beberapa contoh teater tradisional yang ada di Indonesia antara lain Ludruk dari Jawa Timur, Wayang Golek dari Jawa Barat, Lenong dari Jakarta dan masih banyak lagi. Untuk memahami lebih dalam mengenai seni teater tradisional, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Teater Tradisional Menurut Para Ahli

Selain definisi secara umum, teater tradisional juga memiliki definisi lainnya. Berikut ini pengertiannya yang dikemukakan oleh beberapa ahli

1. Balthazar Vallhagen

Menurut Balthazar Vallhagen teater merupakan sebuah bentuk seni drama yang melukiskan berbagai hal mengenai sifat serta watak dari manusia melalui gerakan yang dilakukannya.

2. Moulton

Moulton memaknai teater sebagai sebuah pertunjukan dari suatu kisah hidup, yang digambarkan di dalam bentuk gerakan (life presented in action)

3. Anne Civardi

Anne Civardi mengartikan teater sebagai suatu bentuk seni drama yang menggambarkan kisah kehidupan dengan melalui kata-kata dan juga gerakan.

4. Seni Handayani dan Wildan

Seni Handayani dan Wildan memandang, teater sebagai sebuah karangan yang memiliki dua cabang kesenian, yakni seni sastra serta seni pertunjukan.

Ciri-Ciri Teater Tradisional (Pixabay)

Ciri-Ciri Teater Tradisional

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ciri-ciri teater tradisional adalah

  • Seni teater tradisional tidak memerlukan naskah tulis atau teks.
  • Pentasnya lebih fokus pada isi dan tujuan dari kesenian.
  • Pemeran dalam teater tradisional melakukan interaksi dengan penonton.
  • Cerita diambil dari kisah turun temurun, dongeng, sejarah, atau kehidupan sehari-hari.
  • Pentas teater tradisional biasanya dilakukan di luar ruangan misalnya lapangan, pekarangan rumah, dan lainnya.
  • Musik menggunakan alat musik tradisional dan peralatan seadanya.

Jenis Teater Tradisional

Teater tradisional Indonesia sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Teater Rakyat

Teater rakyat adalah jenis pertunjukkan yang lahir dari rakyat kecil yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada semua penonton. Teater ini kebanyakan dilakukan dengan spontanitas, improvisasi, sederhana, dan berkaitan dengan kehidupan rakyat.

Selain itu, teater rakyat juga kerap dipertunjukan pada acara seperti upacara adat, pernikahan, khitanan, dan acara lainnya. Contoh teater rakyat antara lain Makyong dari Riau, Mandu di daerah Riau dan Kalimantan Barat, Cepung dari Lombok Barat, Jemblung dari Jawa Tengah dan lainnya. 

2. Teater Klasik

Teater klasik adalah jenis teater tradisional yang lahir di kalangan bangswan dan keluarga serta kerabat kerajaan.

Teater klasik sebenarnya mirip dengan teater tradisional. Namun bedanya jenis teater tradisional memiliki segi cerita, pelaku, hingga tempat pertunjukkan yang sudah diatur dan dilatih dengan baik.

Selain itu, teater klasik hanya dipertunjukan di depan kalangan terhormat. Contoh teater klasik antara lain wayang orang, wayang golek, dan teater Jingju

3. Teater Transisi

Teater transisi adalah jenis teater tradisional yang dimana gaya penyajian nya sudah terpengaruh dengan teater barat. Misalnya, dari segi musik, dekor, hingga properti menggunakan teknik teater barat.

Contohnya adalah, komedi Istambul, sandiwara Dardanella, dan Srimulat yang pola ceritanya serupa dengan ludruk atau ketoprak namun memiliki versi yang lebih modern. 

Ciri-Ciri Teater Tradisional (Pixabay)

Unsur Teater Tradisional

Unsur teater tradisional terbagi menjadi dua bagian yaitu unsur internal dan eksternal. Berikut pembahasannya dibawah ini.

1. Unsur Internal

Unsur internal teater merupakan unsur yang berhubungan dengan kebelangan pementasan suatu teater yaitu

  • Naskah/skenario/ alur cerita
  • Pemain
  • Sutradara
  • Properti
  • Penataan
  • Musik
  • Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

2. Unsur Eksternal

Unsur eksternal merupakan unsur yang mengurus segala hal  yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal diantaranya yaitu:

Staf produksi

Merupakan sekelompok tim atau individu yang berhubungan dengan pimpinan produksi dan jajarannya yaitu

  • Produser
  • pimpinan produksi
  • Mengurus semua hal tentang produksi
  • Menetapkan panitia, anggaran biaya pertunjukan, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya

Sutradara

Sutradara memiliki beberapa tugas yaitu

  • Mengarahkan alur cerita naskah
  • Mengkoordinir pelaksanaan drama
  • Mempersiapkan pelakon
  • Menyiapkan makeup dan desainer

Desainer

Merupakan individu atau tim yang bertugas menyiapkan semua aspek visual yang berhubungan dengan setting tempat, suasana, properti, kostum, pencahayaan, serta perlengkapan lain.

Contoh Teater Tradisional

Dikutip dari buku Teater Tradisional (2010) karya Yadi Mulyadi, berikut ini beberapa contoh teater tradisional dari berbagai daerah di Indonesia

1. Jawa Barat

Contoh teater tradisional yang berasal dari Jawa Barat adalah Ogel, Longser, Banjet, Reog, Topeng Cirebon, Wayang Golek, Angklung Badud, dan lain sebagainya.

2. Jawa Tengah

Contoh teater tradisional yang berasal dari Jawa Tengah adalah Ketoprak, Wayang Orang, Srandul, Dalang Jemblung, dan lain sebagainya.

3. Jawa Timur 

Contoh teater tradisional yang berasal dari Jawa Timur adalah Ludruk, Wayang Gedog, Kentrung, dan lain sebagainya.

4. Bali

Contoh teater tradisional yang berasal dari Bali adalah Gambuh, Topeng Prembon, Barong, Arja, Kecak, Cekepung, dan lain sebagainya.

5. Sumatera

Contoh teater tradisional yang berasal dari Sumatera adalah Bakaba, Mak Yong, Bangsawan, Randai, Mendu, Dulmuluk, dan lain sebagainya.

6. Jakarta

Contoh teater tradisional yang berasal dari Jakarta adalah Lenong, Sahibul Hikayat, Gambang Rancak, dan lain sebagainya.

7. Kalimantan Selatan

Contoh teater tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah Wayang Gong, Mamanda, Tentayungan, dan lain sebagainya.

8. Bugis-Makassar

Contoh teater tradisional yang berasal dari Bugis-Makassar adalah Teater Kondobuleng, Teater Bacok Purage, dan lain sebagainya.