Kilas Balik Java Jazz: Permintaan SBY Imbas Tsunami Aceh dan Bom Bali

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
Musisi Eros Tjokro tampil di sela konferensi pers menjelang Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu (8/3/2023). Perhelatan musik BNI Java Jazz Festival akan kembali digelar pada 2-4 Juni 2023 di JIExpo Kemayoran dengan menampilkan beberapa musisi dalam dan luar negeri seperti The Chicago Experience feat Danny Seraphine and Jeff Coffey, Ginger Root, Alonzo Brata dan Titi DJ.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Lona Olavia
4/6/2023, 19.12 WIB

Java Jazz Festival telah memasuki perhelatan ke-18 sejak pertama kali dimulai pada tahun 2005. Penggagas Java Jazz Festival Peter F Gontha, bercerita festival ini muncul salah satunya karena musibah tsunami Aceh 2004 dan bom Bali II pada 2005.  

Imbas dari dua musibah itu, kunjungan turis mancanegara merosot. Oleh sebab itu, presiden kala itu Susilo Bambang Yudhoyono meminta saran kepada para pengusaha Tanah Air, termasuk Peter Gontha untuk mendatangkan turis ke Indonesia.

“Saya coba undang musisi untuk datang, tapi tidak ada yang mau karena takut bencana alam dan terorisme,” kata mantan komisaris PT Garuda Indonesia Tbk ini saat ditemui di JIExpo, Minggu (4/6).

Putar otak, Peter yang memiliki klub di Blok M bernama James dan sudah berhasil mendatangkan banyak musisi kesana lantas mengajak James Brown datang ke Indonesia.

Diakuinya ini merupakan langkah yang riskan, sebab pria yang dijuluki The Godfather of Soul itu sering berkasus dengan polisi setempat. Bahkan istrinya pernah menuduh Brown atas percobaan pembunuhan. 

Di tengah kontroversi Brown dan pemberitaan bencana di Indonesia, musisi asal Amerika Serikat ini akhirnya tetap datang ke Indonesia. 

“Asal bayarannya cukup dia mau tampil. Tidak takut sama teroris dan bencana alam,” ujar Peter sembari tergelak. 

Bayaran yang ditawarkan Peter dan Java Festival Production tidaklah kecil. Oleh sebab itu, Peter juga berterima kasih untuk para sponsor yang sudah mendukung Java Jazz Festival sejak awal diadakan.
Dua di antaranya adalah Direktur Pelaksana PT HM Sampoerna Tbk Angky Camaro dan pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk Arifin Panigoro. 

Dimulai dengan Brown, akhirnya musisi-musisi lain mulai berdatangan ke Indonesia. Inilah cikal-bakal Java Jazz Festival, hingga melebar ke Bali dengan Kura-kura Jazz Festival. 

“Sejak saat itu hingga sekarang, tanpa meninggi, Java Jazz Festival menjadi festival musik jazz terbesar di dunia,” kata Peter. 

Reporter: Amelia Yesidora