9 Cara Menulis Footnote Berdasarkan Sumber informasi yang Digunakan

Unsplash
Ilustrasi, menulis footnote.
Editor: Agung
20/6/2023, 14.31 WIB

Dalam penulisan karya ilmiah, footnote atau catatan kaki merupakan salah satu unsur yang cukup penting Anda cantumkan. Hal ini dikarenakan footnote berguna untuk menginformasikan kepada pembaca sumber referensi dan kutipan Anda dalam menciptakan karya tulis.

Meskipun footnote berperan sangat penting dalam karya ilmiah, namun masih banyak orang yang kurang memahami bagaimana sistematika penulisannya yang baik dan benar.

Bila Anda juga demikian, artikel ini akan membahas cara beserta contoh footnote yang bisa Anda pelajari. Namun sebelum mengetahui informasi tersebut, berikut ini informasi terkait footnote yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu.

Pengertian Footnote

Footnote atau yang sering disebut dengan catatan kaki menurut Keraf (1971:190) adalah berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Sedangkan pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya berjudul "Komposisi", adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Cara Menulis Footnote (Unsplash)

Footnote biasanya digunakan untuk memberikan keterangan dan juga komentar, catatan kaki (footnote) juga berfungsi sebagai sarana menerangkan sumber kutipan atau sebagai pedoman dalam penulisan daftar bacaan.

Dengan memberikan sumber kutipan tersebut dapat menjelaskan kepada pembaca terkait informasi atau pedoman bagi pembaca terkait informasi lanjutan dari kutipan yang diambil.

Unsur-unsur Footnote

Ketika ingin menulis footnote, Anda harus mencantumkan beberapa unsur tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Nama Penulis/Pengarang

Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.

2. Judul Tulisan

Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki (footnote).

3. Tahun Terbit

Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.

4. Nomor Halaman Kutipan

Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan. Pada penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi “hal.” kemudian nomor halaman tempat kutipan.

Aturan Penulisan Footnote

Selain unsur, Anda juga perlu memperhatikan ketentuan penulisan footnote yang sudah diatur. Aturan tersebut adalah:

  • Nomor penanda catatan kaki (footnote) agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil. Contohnya seperti ini [1].
  • Nama pengarang yang dijadikan catatan kaki (footnote) ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr., tidak perlu dicantumkan.
  • Judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki (footnote)dicetak miring (bila ditulis dengan MS WORD) atau digaris bawahi bila diketik dengan mesin tik.
  • Jika majalah, surat kabar, atau buku ditulis oleh dua orang atau tiga, nama mereka dicantumkan semua.
  • Jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis di catatan kaki (footnote) hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
  • Jika sumber referensi dari internet, catatan kaki (footnote) yang ditulis harus (ada di contoh di bawah).

Cara Menulis Footnote

Dilansir dari laman Mamikos. berikut ini sembilan cara menulis footnote berdasarkan sumber informasi yang diambil.

1. Dari 1 Pengarang

Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama pengarang, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.

Contohnya, &³1;Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.

2. Dari 2 hingga 3 Pengarang

Saat kutipan dari buku terdiri dari dua hingga tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote), meliputi nomor kutipan, nama pengarang dkk, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.

Contohnya, &³1;Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.

3. Lebih dari 3 Pengarang

Ketika kutipan dari buku lebih dari tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote), meliputi nomor kutipan, nama pengarang dkk, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.

Contohnya, &³1;Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.

4. Dari Buku Terjemahan

Ketika kutipan bersumber dari buku terjemahan, maka struktur penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama pengarang, judul buku, terjemahan, nama penerjemah (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.

Contohnya, &³1;Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.

Cara Menulis Footnote (Unsplash)

5. Dari Jurnal/Makalah

Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama penulis, judul artikel (dicetak miring), nama jurnal atau majalah beserta volume dan nomornya, tahu penerbitan, dan nomor halaman.

Contohnya, &³1;Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Plural Education”. Educational Evaluation and Analytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.

6. Dari Majalah

Jika kutipan catatan kaki Anda bersumber dari majalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, nama penulis, judul sumber (penerbit, kota penerbit, tahun) dan halaman.

Contohnya, &³1;Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.

7. Dari Skripsi/Tesis/Disertasi

Apabila kutipan catatan kaki Anda bersumber dari skripsi/tesis/disertasi, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, nama penulis, jenis karya tulis dengan judul ditulis miring. Kemudian, mencantumkan kota terbit, penerbit, dan tahun tersebut, serta halaman sumber kutipan.

Contohnya, &³1;Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.

8. Dari Koran

Bagi Anda yang mengambil kutipan catatan kaki dari koran, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama penulis, judul tulisan, sumber kutipan, tanggal terbit, tahun, dan halaman.

Contohnya:

&³1;Bambang, “Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak” (Kompas, 30 April, 2016), Hal. 14.

&³2;Ibrahim, “Mengajak Anak Ke Masjid” (Antara, 14 Mei, 2016) Hal. 3.

9. Dari Internet

Jika Anda mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, penulis, judul artikel, URL web, tanggal akses,  dan tahun.

Contohnya:

&³1;Surya Pratama, “Contoh CV” (https://namasitus.com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)

&³2;Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden” (isi link situs lengkap, diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47)