Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, dan Cara Membuat Teks Eksposisi

Pexels
Ilustrasi, menulis teks eksposisi.
Editor: Agung
18/8/2023, 14.46 WIB

Teks eksposisi merupakan salah satu jenis teks nonfiksi yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan biasanya mudah ditemukan di berbagai artikel majalah, koran, atau media online. 

Dilansir dari laman Ruangguru, teks eksposisi sendiri adalah jenis teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang disampaikan secara singkat, padat, dan disertai pendapat (argumen) dari penulisnya. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang berisi informasi dan pengetahuan berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. 

Adapun tujuan dari teks ini yaitu untuk memaparkan atau menjelaskan informasi tertentu dengan harapan menambah pengetahuan yang pembaca miliki.

Sama seperti jenis teks lainnya, terdapat langkah-langkah penulisan yang sebaiknya diikuti agar teks yang ditulis tersaji dengan utuh. Namun sebelum mengetahui informasi tersebut, berikut ini ulasan mengenai ciri-ciri, jenis, dan struktur teks eksposisi yang perlu diketahui.

Cara Membuat Teks Eksposisi (Pexels)

Ciri-ciri Teks Eksposisi

Teks eskposisi juga memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Dilansir dari Gramedia.com, berikut di bawah ini ciri-ciri teks ekposisi yang perlu diketahui:

1. Memberikan Informasi atau Pengetahuan

Teks eksposisi merupakan teks nonfiksi sehingga umumnya akan berisi tentang informasi atau pengetahuan. Informasi yang didapatkan dari teks eksposisi bisa menambah wawasan pembaca sehingga mereka bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menggunakan Bahasa yang Baku

Karena termasuk teks nonfiksi, maka penulisan teks eksposisi menggunakan bahasa yang baku. Itu berarti, kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan KBBI, PUEBI, dan sebagainya.

3. Berisi tentang Sebuah Fakta

Teks eksposisi berisi tentang sebuah fakta yang biasanya didukung dengan data-data yang akurat, sehingga keasliannya bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dalam proses penulisannya, penulis perlu mencari sumber-sumber data yang akurat agar tidak terjadi kesalahan.

4. Format Penulisannya Singkat, Jelas, dan Padat

Ciri teks eksposisi berikutnya yaitu format penulisannya singkat, jelas, dan padat sehingga pembaca akan mudah menerima informasi atau pengetahuan yang ada di dalam teks.

5. Bersifat Objektif dan Tidak Memihak

Ciri-ciri terakhir yaitu teks eksposisi harus bersifat objektif dan tidak memihak salah satu pihak atau beberapa kepentingan saja. Oleh karena itu, penulis harus bisa memastikan jika teks eksposisi yang ditulisnya  berdasarkan fakta.

Jenis-jenis Teks Eksposisi

Dalam pengelompokannya, teks eksposisi terbagi menjadi enam jenis, yaitu teks eksposisi definisi, teks eksposisi identifikasi, teks eksposisi perbandingan/pertentangan, teks eksposisi ilustrasi,  teks eksposisi klasifikasi, dan teks eksposisi proses. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:

1. Teks Eksposisi Definisi

Teks eksposisi definisi adalah teks eksposisi yang mencangkup pembatasan pengertian suatu barang atau hal yang didefinisikan. 

2. Teks Eksposisi Identifikasi

Teks eksposisi identifikasi adalah eksposisi berisi mode yang menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal objek. Dengan demikian, pembaca diharapkan dapat lebih mengenal objek tersebut. 

3. Teks Eksposisi Perbandingan/Pertentangan

Teks ini berisi perbandingan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. 

4. Teks Eksposisi Ilustrasi

Teks eksposisi ilustrasi adalah eksposisi yang berisi gambaran atau penjelasan yang khusus dan konkret terhadap suatu prinsip yang bersifat umum. Secara singkat, teks eksposisi jenis ini mengilustrasikan sesuatu dengan hal yang berbeda namun memiliki kemiripan. 

5. Teks Eksposisi Klasifikasi

Teks eksposisi klasifikasi yaitu jenis teks eksposisi yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori. 

6. Teks Eksposisi Proses

Teks eksposisi proses merupakan teks eksposisi yang berisi proses dan menguraikan tentang petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Contoh teksnya seperti di bawah ini

Struktur Teks Eksposisi

Secara umum, struktur teks eksposisi tersusun atas empat bagian utama, yaitu judul, tesis, argumen, dan penegasan ulang. Berikut penjelasannya.

Cara Membuat Teks Eksposisi (Pexels)

1. Judul

Judul adalah bagian pembuka teks eksposisi yang memunculkan isu atau topik yang dibahas. Lewat judul, penulis dapat membantu pembaca memahami apa yang akan mereka baca serta arah tujuan dari teks tersebut.

2. Tesis

Tesis adalah gagasan utama tentang salah satu permasalahan berdasarkan fakta yang ada di dalam teks. Selain itu, tesis memiliki fungsi untuk menyajikan pengenalan isu, pokok masalah, gagasan utama hingga pandangan secara umum terkait topik yang akan dibahas di dalam teks. 

3. Argumentasi

Bagian selanjutnya adalah rangkaian argumen atau pendapat berupa alasan yang logis, atau pernyataan narasumber. Di bagian ini, pembaca akan melihat berbagai pendapat ahli atau masyarakat yang dapat mendukung isu pada teks eksposisi yang sedang dibahas.

4. Penegasan Ulang

Bagian terakhir adalah penegasan ulang yang ditulis setelah penyampaian isu dan masalah. Kemudian disajikan kembali penjelasan dengan garis besar yang sama pada bagian akhir.

Sekilas, bagian ini mirip dengan simpulan yang berarti berisi rangkuman dari isi teks.

Cara Membuat Teks Eksposisi

Setelah memahami ciri-ciri, struktur, serta jenis-jenisnya, selanjutnya perlu diketahui cara membuatnya. Berikut ini penjelasan mengenai cara membuat teks eksposisi:

1. Menentukan Topik/Masalah

Langkah pertama yaitu menentukan topik. Untuk mempermudah proses penulisannya, sebaiknya penulis memilih topik yang dikuasai dan menarik.

Topik yang menarik adalah yang berkaitan dengan kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang penting atau terkenal, peristiwa besar, dan hal-hal yang langka atau unik. Membaca berbagai referensi juga bisa membantu seseorang dalam menentukan topik yang menarik.

2. Menyusun Kerangka Tulisan

Setelah memilih topik, langkah selanjutnya yaitu menyusun kerangka tulisan untuk membantu dalam penulisan yang sistematis sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

3. Mengumpulkan Bahan

Setelah menyusun kerangka tulisan, penulis mengumpulkan bahan dan referensi menyangkut topik yang dibahas. Referensi yang yang dikumpul haruslah akurat dan berasal dari sumber yang terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

4. Mengembangkan Kerangka

Setelah kerangka tulisan dan bahan terkumpul, penulis bisa memulai menulis teks eksposisi dengan mengembangkan kerangka tulisan tulisan yang telah dibuat. Selain itu, gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan menguraikan sesuai struktur, yaitu tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.