Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan interaksi sosial baik untuk sekedar berkomunikasi semata maupun untuk mendapatkan informasi. Mengutip Ruangguru, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Namun, interaksi sosial tidak terjadi begitu saja. Terdapat beberapa syarat yang dibutuhkan agar proses interaksi sosial terjadi. Lantas, apa saja syarat interaksi sosial? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Syarat Interaksi Sosial
Terdapat dua syarat yang dibutuhkan agar proses interaksi sosial terjadi, yaitu:
1. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin yaitu con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango artinya menyentuh.
Kontak sosial merupakan hubungan antara satu pihak dengan yang lainnya untuk terjalin interaksi sosial dan masing-masing saling bereaksi, baik itu secara fisik maupun nonfisik.
Kontak sosial terbagi menjadi dua:
- Kontak sosial secara langsung atau primer, seperti saling menyapa atau tersenyum, presentasi di depan kelas, berjabat tangan.
- Kontak sosial tidak langsung atau sekunder, biasanya terbentuk melalui alat atau perantara seperti surat dan telepon. Contohnya, lewat Facebook, Twitter, dan Instagram, dan sebagainya.
Kesimpulannya, kontak sosial terbentuk karena ada umpan balik diantara pihak yang terlibat.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan pesan seperti ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain alias terjadi pertukaran informasi. Jenis komunikasi terbagi dua, yaitu:
- Komunikasi verbal yaitu proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan bahasa atau kata-kata.
- Komunikasi nonverbal yaitu proses penyampaian pesan yang dilakukan dengan gerak-gerik atau kode tertentu yang dapat dipahami satu sama lainnya. Contoh, tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, atau membunyikan alat yang bersuara seperti kentongan.
Ada beberapa komponen yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi:
- Komunikator, merupakan pihak yang mengirimkan pesan ke pihak lain.
- Komunikan, merupakan pihak yang menerima pesan dari komunikator.
- Pesan, merupakan isi atau maksud yang akan disampaikan oleh komunikator ke komunikan.
- Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan dari komunikan usai menerima pesan.
- Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan seperti tulisan, lisan, gambar atau film.
Sebagai catatan penting, komunikasi bisa dianggap efektif bila pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami dan ditafsirkan sama oleh komunikan.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Terdapat beberapa faktor yang menjadi dasar timbulnya interaksi sosial. Berikut ini adalah faktor-faktornya:
1. Imitasi
Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
Contoh:
- Seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang dokter berpenampilan menggunakan pakaian dokter seolah dirinya berperan sebagai dokter.
- Seorang pria mengikuti gaya model rambut sekarang.
2. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain dimana dalam prosesnya memerlukan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.
Contoh: Seorang pria asal Indonesia yang bernama Adam Jackson secara keseluruhan menyerupai sosok sang idola Michael Jackson dari mulai penampilan fisik sampai dengan perilakunya.
3. Sugesti
Sugesti adalah suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan pada orang lain dan diterima oleh pihak lain sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut.
Contoh:
- Terpengaruh oleh tayangan di televisi atau media sosial sehingga membuat penontonnya melakukan suatu tindakan berdasarkan tayangan yang ditampilkan.
- Anjuran dokter kepada pasiennya yang kemudian diikuti oleh pasien tersebut.
4. Simpati
Simpati adalah rasa tertarik pada orang lain yang seolah-olah berada dalam keadaan orang lain yang dapat memunculkan perasaan emosional tertentu (sedih, senang).
Contoh: Roni merasa kasihan ketika mengetahui temannya sakit.
5. Empati
Empati adalah kepeduliaan terhadap orang lain atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan nyata.
Contoh: Aldi menolong temannya yang terjatuh dari sepeda motor hingga membawanya ke rumah sakit terdekat.
Bentuk Interaksi Sosial
Berikut ini penjelasan dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yang telah dikemukakan oleh ahli sosiologi John Lewis Gillin dan Jogn Philip Gillin
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah proses sosial yang mendekatkan atau mempersatukan. Ada beberapa contoh interaksi sosial terkait proses asosiatif yaitu:
Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama berarti bekerja sama dalam rangka mencapai suatu tujuan. Ada empat faktor yang mendorong terjadinya kerja sama, yaitu motivasi atau kepentingan pribadi, kepentingan umum, motivasi alturistik, dan tuntutan situasi.
Contohnya, ada beberapa proses kerja sama seperti gotong royong dalam kerja bakti, tolong menolong, dan musyawarah.
Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi adalah suatu keadaan dan usaha-usaha dalam mengakhiri pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-pihak yang berkonflik. Beberapa bentuk akomodasi seperti paksaan, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.
Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Proses asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mempertinggi kesatuan dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah proses yang menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu. Beberapa proses disosiatif adalah:
Persaingan
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan.
Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.
Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.