Pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka terus berkembang sejalan dengan perubahan aspirasi, pemikiran dan dorongan dari masyarakat. Fokus utamanya mencapai cita-cita hidup berbangsa dengan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
Dalam hal ini, Pancasila sebagai ideologi terbuka menjadi wahana yang responsif terhadap perubahan zaman, membentuk dasar nilai yang kuat untuk membimbing bangsa Indonesia melangkah maju.
Pancasila sebagai ideologi tidak bersifat tetap dan rigid melainkan memiliki sifat terbuka yang dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila membawa nilai-nilai dasar dan instrumental yang dapat berinteraksi dengan perubahan zaman dan dinamika dalam negeri.
Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka terus mengalami perkembangan sejalan dengan evolusi aspirasi, pemikiran dan dorongan yang muncul dari masyarakat. Sasaran utamanya ialah merealisasikan tujuan hidup berbangsa dengan meraih martabat kemanusiaan.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki sifat dinamis yang memungkinkannya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan aspirasi masyarakat. Hal ini dilakukan tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya yang terkandung dalam Pancasila.
Sebagaimana diungkapkan dalam jurnal karya A Aco Agus yang berjudul "Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi", ciri khas dari ideologi terbuka terletak pada fakta bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak diimpor dari luar. Melainkan timbul dan berkembang dari kekayaan spiritual, moral dan budaya yang melekat pada masyarakat itu sendiri.
Ciri-ciri Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka merupakan kepemilikan bersama seluruh rakyat, di mana setiap individu dapat melihat dirinya tercermin di dalamnya. Penting dicatat bahwa ideologi terbuka bukanlah sesuatu yang hanya perlu disetujui melainkan suatu kebutuhan yang sangat esensial. Berikut ciri-ciri ideology terbuka:
- Ideologi terbuka berasal dari nilai-nilai dan aspirasi yang sudah eksis dalam masyarakat.
- Keberadaan ideologi terbuka didasarkan pada musyawarah yang melibatkan kesepakatan dan konsensus masyarakat.
- Ideologi terbuka dimiliki oleh seluruh rakyat dan mencerminkan identitas masyarakat secara keseluruhan.
- Penerapan sistem pemerintahan yang terbuka menjadi salah satu karakteristik dari ideologi terbuka.
- Masyarakat yang mengadopsi ideologi terbuka cenderung bersifat dinamis dan memiliki dorongan untuk melakukan reformasi.
Berdasarkan informasi dari jurnal yang disusun oleh A Aco Agus, ideologi terbuka memiliki tiga nilai dasar yang melibatkan:
1. Nilai Dasar
Merupakan hakikat kelima sila Pancasila, yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai dasar ini mencerminkan cita-cita, tujuan serta norma-nilai yang dianggap baik dan benar.
2. Nilai Instrumental
Melibatkan arahan, kebijakan, strategi, sasaran dan lembaga yang digunakan untuk menerapkan nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan ideologi Pancasila. Nilai instrumental berperan sebagai alat atau metode untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ke dalam tindakan nyata.
3. Nilai Praksis
Mengacu pada realisasi konkret dari nilai-nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, bangsa dan negara. Nilai praksis mencerminkan bagaimana nilai-nilai ideologi terbuka diimplementasikan dalam tindakan dan kebijakan yang mengatur kehidupan masyarakat secara langsung.
Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Selain itu, dalam konteks Pancasila sebagai ideologi terbuka, terdapat tiga dimensi yang dapat dianalisis sebagai berikut:
1. Dimensi Idealis
Nilai-nilai ini mencakup hakikat dari kelima sila Pancasila yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
2. Dimensi Normatif
Dimensi ini mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan perlu diterjemahkan ke dalam bentuk sistem norma atau peraturan yang mengatur tindakan dan perilaku dalam masyarakat.
3. Dimensi Realistis
Suatu ideologi tidak hanya berisi nilai-nilai yang bersifat ideal dan normative melainkan juga harus dapat diterapkan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kerangka sistem pemerintahan.
Contoh Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila berfungsi sebagai fondasi negara Indonesia yang terdiri dari lima asas, menjadi pedoman dalam kehidupan bersama masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Penerapan Pancasila sebagai ideologi terbuka tercermin dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut contoh pancasila sebagai ideologi terbuka:
- Menghormati dan menjaga keberagaman budaya, agama, adat istiadat dan pandangan hidup masyarakat Indonesia merupakan suatu nilai yang dijunjung tinggi.
- Mendorong partisipasi aktif dalam proses demokrasi, khususnya melalui pemilihan umum yang dilaksanakan secara adil dan transparan menjadi suatu dorongan yang ditekankan.
- Memberikan akses yang setara terhadap layanan publik, pendidikan dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan komitmen yang diusung untuk mencapai kesetaraan.
- Perlindungan terhadap hak asasi manusia tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan jenis kelamin menjadi prinsip yang harus dijaga.
- Penerapan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan menjadi tujuan yang dikejar untuk menjaga keberlanjutan pembangunan.
Pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka ialah dasar negara Indonesia yang tidak bersifat kaku melainkan dinamis dan responsif terhadap perkembangan zaman. Ideologi ini mencakup nilai-nilai dasar, instrumental dan praksis yang melibatkan hakikat serta aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.