Karakteristik yang Membedakan Makhluk Hidup dengan Benda Mati

Unsplash
Karakteristik yang Membedakan Makhluk Hidup dengan Benda Mati
Editor: Safrezi
23/2/2024, 11.00 WIB

Menurut definisi yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, makhluk hidup adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk berkembang biak dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Contoh-contoh makhluk hidup meliputi manusia, hewan, tumbuhan, dan bakteri.

Kehadiran kata "hidup" dalam definisi tersebut menunjukkan bahwa makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak, bernafas, dan berkembang biak. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan dengan benda mati.

Perlu dipahami bahwa makhluk hidup saling bergantung satu sama lain. Sebagai contoh, manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari daging hewan seperti ayam. Di sisi lain, hewan memperoleh makanan dari tumbuhan di sekitarnya.

Karakteristik yang Membedakan Makhluk Hidup dengan Benda Mati

Makhluk Hidup (Unsplash)
 

Terdapat beberapa ciri yang membedakan makhluk hidup dari benda mati. Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki oleh makhluk hidup:

1. Bergerak dan Tidak Bergerak

Salah satu karakteristik utama yang dimiliki oleh makhluk hidup adalah kemampuan untuk bergerak. Gerakan ini mencakup kemampuan untuk berpindah tempat atau mengubah posisi tubuhnya.

Contohnya, hewan memiliki kemampuan untuk bergerak dan berpindah tempat karena dilengkapi dengan alat gerak seperti kaki, sayap, atau sirip. Sebaliknya, benda mati tidak memiliki kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan memerlukan intervensi dari makhluk hidup untuk digerakkan.

2. Berekskresi dan Tidak Berekskresi

Tiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk membuang zat sisa, yang dikenal sebagai ekskresi. Contohnya, manusia dan hewan mengeluarkan feses, keringat, serta urin dari tubuh mereka.

Tumbuhan, di sisi lain, memiliki proses ekskresi yang berbeda. Mereka membuang zat sisa dalam bentuk CO2 (karbon dioksida) saat melakukan respirasi dan O2 (oksigen) saat melakukan fotosintesis.

3. Bernafas dan Tidak Bernafas

Salah satu karakteristik utama makhluk hidup adalah kemampuannya untuk bernapas. Semua jenis makhluk hidup, termasuk hewan, tumbuhan, dan manusia, melakukan proses pernapasan ini sepanjang waktu untuk menjaga kehidupan mereka.

Saat makhluk hidup bernapas, mereka mengambil oksigen dari sekitarnya dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen yang masuk ke dalam tubuh berperan dalam proses oksidasi, yang menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Proses pernapasan adalah hal yang sangat vital bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Saat bernapas, mereka mengambil oksigen dari lingkungan sekitarnya.

Oksigen yang diambil kemudian dilepaskan kembali ke lingkungan sebagai karbondioksida dan uap air. Manusia, misalnya, melakukan pernapasan dengan menggunakan paru-paru melalui hidung. Sementara itu, hewan dapat bernapas melalui paru-paru, insang, trakea, kulit, dan lainnya.

Tumbuhan, di sisi lain, melakukan pernapasan melalui stomata, lentisel, atau akar rambut, yang digunakan untuk menyerap oksigen.

Makhluk Hidup (Unsplash)
 

4. Berkembang Biak dan Tidak Berkembang Biak

Di samping itu, semua makhluk hidup di dunia memiliki kemampuan untuk berkembang biak atau bereproduksi. Proses ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies tersebut dengan menghasilkan keturunan, sehingga spesies tersebut tidak mengalami kepunahan di masa yang akan datang.

Namun, beberapa makhluk hidup dapat menghadapi kepunahan karena jumlah populasi mereka sedikit. Akibatnya, mereka tidak dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.

5. Memerlukan Makan dan Air serta Tidak Memerlukannya

Semua organisme yang hidup di planet ini memerlukan asupan makanan dan air untuk kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh, seekor kucing yang tidak makan dan minum selama beberapa hari akan mengalami kelemahan dan akhirnya mati karena kelaparan.

Menariknya, berbagai organisme memiliki cara yang beragam dalam mengambil makanan dan air. Sebagai contoh, tumbuhan memperoleh nutrisi dari lingkungan sekitarnya dalam bentuk unsur dan mineral yang belum terbentuk menjadi makanan. Kemudian, mereka melakukan proses fotosintesis untuk mengubahnya menjadi sumber makanan.

6. Bermetabolisme dan Tidak Bermetabolisme

Karakteristik terakhir yang membedakan makhluk hidup adalah kemampuan mereka untuk mengalami metabolisme. Metabolisme merujuk pada semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.

Dengan adanya metabolisme, makhluk hidup dapat mengubah bahan makanan menjadi energi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini merupakan perbedaan utama dengan benda mati yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan metabolisme.

Dengan demikian, karakteristik-karakteristik tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai perbedaan antara makhluk hidup dan benda mati. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi pembaca untuk memahami ciri-ciri makhluk hidup dengan lebih baik.

7. Mampu Bertumbuh dan Berkembang

Salah satu ciri makhluk hidup selanjutnya adalah kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, seekor kambing yang baru lahir, jika dirawat dengan baik dan diberi makan yang cukup, akan berkembang menjadi hewan yang besar.

Proses pertumbuhan ini sering kali merupakan bagian dari perkembangan menuju kedewasaan. Seperti halnya manusia, yang mengalami berbagai fase mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Makhluk Hidup (Unsplash)
 

8. Peka dengan Rangsangan dan Tidak Peka dengan Rangsangan

Makhluk hidup juga memiliki kemampuan untuk merespons rangsangan atau iritabilitas, yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakannya dari benda mati. Dalam hal ini, semua makhluk hidup dapat merespons perubahan dalam lingkungannya dan memberikan tanggapan yang sesuai.

Sebagai contoh, saat rusa melihat singa yang hendak memangsanya, mereka akan berlari sebagai tanggapan terhadap ancaman tersebut. Kemampuan untuk menerima dan merespons rangsangan ini disebut iritabilitas, yang menjadi ciri khas dari makhluk hidup.

Tanggapan dari makhluk hidup terhadap rangsangan dapat bervariasi. Misalnya, manusia dan hewan dapat bergerak atau berpindah tempat sebagai respons terhadap rangsangan, sementara hewan seperti bunglon dapat mengubah warna tubuhnya (mimikri) sebagai strategi perlindungan dari predator. Selain itu, beberapa hewan seperti cicak dapat melepaskan ekornya ketika merasa terancam, sementara tumbuhan seperti putri malu akan menutup daunnya saat disentuh.

9. Beradaptasi dan Stagnan

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jika makhluk hidup tidak mampu beradaptasi, maka akan mengalami kesulitan dalam bertahan hidup.

Terdapat tiga cara adaptasi yang umum dilakukan oleh makhluk hidup, yakni adaptasi fisiologis, adaptasi morfologis, dan adaptasi tingkah laku.

Adaptasi fisiologis terjadi ketika makhluk hidup menyesuaikan fungsi organ tubuhnya dengan kondisi lingkungan. Sementara itu, adaptasi morfologis melibatkan perubahan bentuk atau struktur tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Adaptasi tingkah laku adalah perilaku makhluk hidup yang membantu mereka beradaptasi dan bertahan hidup.

Sebagai contoh, tumbuhan kaktus yang hidup di gurun memiliki adaptasi yang memungkinkannya bertahan hidup di lingkungan yang kering. Kaktus memiliki daun kecil untuk mengurangi penguapan air, sedangkan batangnya yang tebal dan dilapisi lilin berfungsi untuk menyimpan air.