5 Contoh Cerpen Sekolah Berbagai Tema untuk Mengerjakan Tugas

Unsplash
Ilustrasi, membaca buku.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
28/8/2024, 12.40 WIB

Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Mengacu pada tulisan berisi kisah yang habis dalam satu kali baca. Biasanya memuat konflik ringan namun tetap bermakna.

Cerpen biasa dijadikan materi pembelajaran di sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD). Sementara di jenjang berikutnya, cerpen dipelajari lebih lanjut untuk melatih daya pikir siswa. Misalnya mengidentifikasi unsur yang ada di dalamnya mau pun mencari Kesimpulan dari cerita tersebut.

Umumnya cerpen tidak lebih dari 10 paragraf. Masalah utama langsung dijelaskan di paragraf pertama atau kedua, sehingga pembaca dengan cepat bisa memahami konflik yang diangkat. Demikian juga dengan penyelesaian masalah yang dibahas di akhir cerita.

Maka dari itu, kali ini kami ingin memberikan sejumlah contoh cerpen sekolah berbagai tema yang bisa dijadikan referensi penulisan. Masing-masing mengandung pesan moral yang bisa diambil. Berikut lengkapnya.

Contoh Cerpen Sekolah

1. Dilarang Memukul Teman

Di suatu sekolah dasar sedang terdapat hari yang penting. Hari di mana pemenang lomba Agustusan akan diumumkan. Saat itu para siswa kelas 2 SD pergi keluar keras sambil berlarian mencari tempat untuk mendengarkan pengumuman lomba. Tentunya mereka berharap menjadi pemenangnya.

Para pemenang lomba Agustusan akan mendapatkan hadiah yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia lomba. Begitu pula dengan Zahra, Zahra sangat antusias dan bersemangat mendengarkan pengumuman dari guru mengingat sebelumnya ia merupakan pemenang lomba dari makan kerupuk.

Zahra berdiri di barisan paling depan agar ia langsung bisa mendengar namanya disebut sebagai pemenang lomba. Saat anak-anak sedang bersiap, mendengarkan pemenang lomba, tiba-tiba saja Zahra terjatuh didorong oleh Riris. Zahra yang tidak terima langsung memarahi Riris dan menanyakan alasan Riris mengapa mendorongnya.

Riris mengatakan bahwa ia ingin berada pada barisan paling depan, Zahra pun tidak mau mengalah karena ia yang telah lebih dahulu menempati barisan depan. Merasa tak senang, akhirnya Riris pun melabuhkan tamparkan pada pipi Zahra sehingga terjadi keributan.

Guru yang melihat keributan, langsung menghampiri tempat keributan dan membawa Riris ke dalam ruangan BK untuk diberi penanganan lebih lanjut. Guru menanyakan pada Riris bagaimana ia bisa memukul temannya sendiri, Riris mengaku melihat tayangan di TV sehingga ia menirunya.

Akhirnya guru memberi nasihat kepada Riris dengan menceritakan suatu kejadian yang membuat Rasulullah marah. Di mana pada saat itu, terdapat dua orang yang sedang berkelahi, mereka saling memukul dan menggigit satu sama lain. Mengetahui hal tersebut Rasul pun menjadi marah.

Mendengar cerita tersebut, Riris menjadi menyesali perbuatan yang telah ia lakukan pada Zahra. Keluar dari ruang BK, Riris mencari dan menghampiri Zahra. Riris meminta maaf kepada Zahra atas perbuatannya yang menyakiti Zahra. Zahra pun memaafkan Riris. Mereka berdua akhirnya berteman dan tidak lagi ada pertengkaran.

2. Keledai dan Penjual Garam

Alkisah, hiduplah seorang penjual garam yang menggunakan keledai untuk membawa garam nya. Garam diwadahi dalam sebuah kantong tas, yang kemudian diletakkan di atas punggung si keledai.

Banyaknya garam yang dibawa membuat keledai merasa keberatan, hingga pada suatu ketika keledai membawa banyak garam pada punggungnya dengan cuaca yang panas.

Keledai membawa garam dengan melewati sungai, tanpa sengaja, tas garam yang dibawanya jatuh ke sungai, sehingga hampir setengah garam menjadi larut ke air sungai. Kemudian sang keledai mengambil dan meletakkan tas nya pada punggungnya kembali. Si keledai, kaget merasakan tas nya menjadi sangat ringan.

Akhirnya keledai melakukan trik tersebut ketika disuruh oleh si penjual garam. Penjual garam yang mengerti hal tersebut merasa rugi, karena garam yang dibawanya menjadi berkurang dalam jumlah yang banyak dan menjadi tersisa sedikit.

Karena merasa dirugikan akhirnya penjual garam memainkan trik agar keledai tidak lagi menipunya. Keesokan harinya, penjual garam memasukkan tas katun yang tebal ke dalam kantong yang dibawa oleh keledai, tanpa merasa curiga, keledai pun berjalan melewati sungai.

Saat itu keledai juga melakukan hal yang sama, ia kembali masuk ke dalam air untuk meringankan beban yang ia bawa. Karena di dalam kantongnya berupa tas katun, akhirnya air pun terserap oleh tas katun yang dibawanya.

Bukannya bertambah ringan, beban yang dibawa oleh keledai malah bertambah berat, dan keledai merasa sangat lelah. Akhirnya untuk hari berikutnya karena takut menjadi berat, akhirnya keledai tidak pernah memainkan trik yang sama. Penjual garam pun menjadi senang karena ia tidak lagi mengalami kerugian garam.

3. Semut dan Belalang

Suatu hari di musim panas yang terik dan melelahkan, seekor semut terlihat rajin bekerja mengumpulkan makanan. Ia mencari dan mengangkut bahan makanan yang ia temukan untuk dikumpulkan dan disimpan di dalam lumbungnya.

Meski panas yang terik dan hujan yang turun membasahi tanah dan tubuhnya ia tetap bekerja dengan giat agar nanti saat musim dingin tiba semut bisa memiliki persediaan makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Melihat hal ini si belalang menegur semut dan berkata,”Hey, Semut. Kenapa kau begitu rajin mengumpulkan makanan tanpa henti?”. Kemudian dijawab oleh semut,”Aku harus mengumpulkan banyak makanan agar saat musim dingin nanti tidak mati karena kelaparan”.

Mendengar jawaban si semut, belalang pun terbawa terbahak-bahak, katanya,”Hahahahaha kenapa repot sekali? Musim dingin masih lama!” Belalang pun berlalu sambil memakan daun yang jadi makanannya. Semut tetap bekerja dengan keras dan giat mengumpulkan makanan yang banyak, sementara sepanjang musim panas dan musim selanjutnya belalang tetap bermalas-malasan dan tidak mengumpulkan makanan untuk musim dingin di mana persediaan makanan nantinya akan sulit untuk dicari.

Sampai akhirnya musim dingin datang dan ternyata berlangsung lebih lama dibandingkan sebelumnya. Belalang pun hampir mati karena tidak punya cadangan makanan yang cukup dan minta makanan kepada semut. Semut yang baik hati tidak tega melihat belalang yang kelaparan dan mau berbagi makanan dengannya.

Pelajaran moral yang bisa diambil dari cerpen anak sekolah dasar di atas adalah bahwa agar tidak susah nanti di waktu yang akan datang, seseorang tidak boleh bermalas-malasan. Pekerjaan yang dilakukan sedikit demi sedikit namun dikerjakan terus-terusan akan membuahkan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan menunda pekerjaan karena merasa masih punya waktu yang banyak.

Penting untuk tidak menunda pekerjaan karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi di masa depan. Pada cerita di atas, musim dingin yang datang lebih panjang dari biasanya adalah kejadian tidak terduga dan si belalang tidak bisa mengantisipasinya karena ia malas mengumpulkan makanan sejak awal.

4. Anak Gembala yang Nakal

Di sebuah desa ada seorang anak gembala yang mendapatkan tugas dari seorang saudagar kaya untuk menggembalakan domba-dombanya. Ia mendapatkan pesan dari sang majikan untuk menjaga dombanya dengan baik dan berteriak minta tolong jika ada serigala yang datang. Ketika menggembala di padang rumput anak tersebut merasa bosan.

Ia pun berbuat jahil dengan berteriak minta tolong padahal tidak ada serigala yang mendatanginya. Mendengar suara teriakan anak gembala, para warga pun berdatangan hendak menolong tapi bukan serigala yang ditemukan malah anak gembala yang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menipu warga desa.

Kenakalan anak gembala tersebut pun dilakukan beberapa kali. Dan setiap kali warga mendatangi teriakan anak gembala, lagi-lagi si anak gembala hanya tertawa saja. Sampai pada suatu hari benar-benar datang segerombolan serigala hendak memangsa domba yang digembalakan.

Karena panik si anak gembala pun berteriak minta tolong tapi tidak ada warga yang mau menolongnya karena mereka menduga si anak hanya bermain-main saja. Alhasil semua domba berhasil dimangsa oleh kawanan serigala dan si anak gembala pun dimarahi oleh majikannya.

Contoh cerita pendek anak sekolah di atas menggambarkan betapa pentingnya untuk bersikap jujur kapan saja dan di mana saja karena jika sudah tidak bersikap jujur maka akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika tidak dipercaya orang lain maka ketika kita membutuhkan bantuan orang, akan sulit mendapatkannya karena kebiasaan berbohongnya.

5. Jaka dan Pengemis

Di sebuah desa, tinggallah seorang pria bernama Jaka dan juga keluarganya. Jaka memiliki seorang istri dan 3 anak yang harus diberinya makan. Sayangnya saat itu sedang musim hujan dan sudah lebih dari satu minggu hujan tidak berhenti. Karena hujan, Jaka tidak bisa bekerja untuk membeli makanan untuk anak dan istrinya, persediaan makanan pun sudah habis dan tidak cukup untuk hidup besok-besoknya.

Istri Jaka menghampiri suaminya dengan membawa lima buah kentang, katanya makanan di dapur tinggal itu saja dan tidak ada yang lain. Jaka kemudian menyuruh istrinya untuk memberikan kentang tersebut pada anaknya, dan ia akan keluar untuk mencari bahan makanan meski sedang hujan.

Ketika hendak keluar rumah, pintu rumah Jaka pun diketuk oleh seorang pengemis. Melihat pengemis yang renta dan kelaparan membuat Jaka tidak tega dan memberikannya lima buah kentang yang disimpannya untuk anak-anaknya. Pengemis tersebut menerima 4 buah kentang dari Jaka dan memberikan 1 sisanya kepada Jaka. Ia menyuruh Jaka untuk memberikan 1 buah kentang tersebut kepada anak-anaknya.

Setelah pengemis pergi, secara ajaib 1 buah kentang yang dipotong tersebut setiap potongannya akan menghasilkan 5 buah kentang yang baru, begitu seterusnya. Alhasil keluarga Jaka tidak lagi kekurangan makanan, bahkan ia bisa menanam sisa kentang untuk jadi bahan panennya nanti, dan sisanya ia berikan kepada tetangga-tetangganya.

Sungguh cerpen anak sekolah dasar di atas bisa menjadi contoh bahwa bahkan ketika kita sedang kesusahan pun, jika membantu orang lain pasti akan ada balasannya yang berkali lipat dalam bentuk apapun. Oleh karena itu pesan yang bisa dipetik adalah jangan segan untuk membantu orang lain yang sedang kesusahan dan berusaha sebisa mungkin membantu orang lain sesuai dengan kemampuannya.

Itulah lima contoh cerpen sekolah yang bisa dijadikan referensi dalam mengerjakan tugas. Selain itu, Anda juga bisa membacanya sebagai hiburan atau pengantar tidur.