Hari Amal Internasional, Sejarah dan Signifikansi Perayaannya

Freepik
Ilustrasi, Hari Amal Internasional.
Penulis: Agung Jatmiko
3/9/2024, 08.35 WIB

Setiap tahun pada 5 September komunitas global memperingari Hari Amal Internasional atau International Day of Charity. Ini merupakan hari peringatan internasional yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2012 lalu.

Hari peringatan internasional ini menyoroti peran penting filantropi dalam masyarakat, mengingatkan setiap individu bahwa setiap orang memiliki kapasitas untuk berkontribusi pada kebaikan bersama, baik melalui sumbangan keuangan, kerja sukarela, atau sekadar tindakan kebaikan.

Penetapan Hari Amal Internasional dilakukan untuk mengenang Bunda Teresa, yang mengabdikan hidupnya untuk membantu orang miskin, sakit, dan sekarat. Ia menjadi simbol global dari pelayanan tanpa pamrih dan kasih sayang.

Dengan memperingati warisannya, International Day of Charity tidak hanya menghormati kontribusinya tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pekerjaan amal yang berkelanjutan dalam meringankan penderitaan manusia dan mempromosikan keadilan sosial.

Sejarah Hari Amal Internasional

Hari Amal Internasional (Freepik)

International Day of Charity berakar dari pengakuan akan peran penting amal dalam menangani kebutuhan kemanusiaan, memerangi kemiskinan, dan mendukung tujuan sosial.

Hari Amal Internasional secara resmi dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB pada 17 Desember 2012 melalui Resolusi 67/105. Resolusi ini mengakui kekuatan amal dalam mempromosikan dialog, solidaritas, dan saling pengertian di antara orang-orang di seluruh dunia.

Pemilihan tanggal 5 September sebagai tanggal peringatan internasional ini untuk memperingati hari kematian Bunda Teresa pada 1997. Bunda Teresa adalah seorang biarawati dan misionaris Katolik Roma, yang mengabdikan hidupnya untuk membantu orang miskin, sakit, dan sekarat.

Ia mendirikan Missionaries of Charity pada 1950. Upayanya yang tak kenal lelah dalam mendedikasikan diri untuk membantu orang miskin membuatnya mendapatkan pengakuan internasional, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979. Ia menjadi simbol karya amal dan kasih sayang, dan warisannya terus menginspirasi upaya filantropi di seluruh dunia.

Hari Amal Internasional bertujuan untuk mendorong individu, organisasi, dan negara untuk terlibat dalam tindakan amal dan berkontribusi pada perbaikan masyarakat.

Hari peringatan internasional ini berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kerja amal dalam mengatasi masalah global seperti kemiskinan, kelaparan, dan kesenjangan. Hari ini juga menggarisbawahi perlunya kerja sama antara pemerintah, organisasi nirlaba, dan sektor swasta untuk mendukung upaya kemanusiaan dan mempromosikan keadilan sosial.

Sejak awal penetapan International Day of Charity, hari peringatan internasional ini telah ditandai dengan berbagai kegiatan, termasuk acara penggalangan dana, kegiatan amal, dan program pendidikan, yang semuanya bertujuan untuk menumbuhkan budaya memberi dan solidaritas.

Signifikansi Hari Amal Internasional

Hari Amal Internasional (Freepik)

Perayaan atau peringatan International Day of Charity memiliki arti penting karena beberapa alasan, antara lain:

1. Mempromosikan Solidaritas Global

Hari Hari Amal Internasional menyoroti pentingnya amal dalam membangun jembatan antara berbagai komunitas, budaya, dan negara. Hari peringatan internasional ini mempromosikan solidaritas global dengan mendorong orang-orang dari berbagai latar belakang untuk bersatu dalam mendukung tujuan kemanusiaan bersama.

2. Meningkatkan Kesadaran tentang Kemiskinan dan Ketimpangan

Hari Amal Internasional berfungsi sebagai platform untuk menarik perhatian pada isu-isu mendesak tentang kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan sosial. Peringatan internasional ini menekankan perlunya tindakan kolektif untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan dunia yang lebih adil.

3. Mendorong Pemberian Amal

Hari Amal Internasional menginspirasi individu, organisasi, dan pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan amal. Hari ini mempromosikan gagasan bahwa setiap orang, terlepas dari situasi keuangan mereka, dapat berkontribusi pada kesejahteraan orang lain melalui tindakan kebaikan, kesukarelaan, atau sumbangan.

4. Pengakuan terhadap Organisasi Amal

Hari Amal Internasional mengakui peran penting yang dimainkan oleh organisasi amal dalam masyarakat. Bdan atau organisasi amal kerap bekerja dalam kondisi yang menantang untuk menyediakan layanan penting, mendukung masyarakat yang rentan, dan menangani krisis kemanusiaan.

5. Menghormati Warisan Bunda Teresa

Dengan memilih tanggal 5 September sebagai Hari Amal Internasional, komunitas global menghormati kenangan dan warisan Bunda Teresa, yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang miskin dan yang kurang beruntung. Karyanya terus menginspirasi upaya amal di seluruh dunia, menjadikan hari tersebut sebagai penghormatan terhadap nilai-nilainya tentang kasih sayang dan pelayanan.

Hari Amal Internasional (Freepik)

6. Mendorong Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Hari Amal Internasional mendorong bisnis dan perusahaan untuk merangkul tanggung jawab sosial dengan mendukung kegiatan amal. Ini dapat mencakup kontribusi finansial, program sukarelawan karyawan, atau kemitraan dengan organisasi nirlaba untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

7. Membina Budaya Empati dan Kasih Sayang

Hari Amal Internasional mempromosikan budaya empati dan kasih sayang dengan mengingatkan orang-orang tentang dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh tindakan kebaikan kecil. Hal ini mendorong pola pikir di mana membantu orang lain menjadi bagian alami dan integral dari kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, makna penting International Day of Charity terletak pada kemampuannya memobilisasi sumber daya, mengilhami tindakan, dan menarik perhatian terhadap peran penting yang dimainkan amal dalam meningkatkan kehidupan orang-orang di seluruh dunia.

Baik melalui tindakan kebaikan perorangan maupun inisiatif kemanusiaan berskala besar, amal memiliki potensi untuk mengubah kehidupan, membangun masyarakat yang lebih kuat, dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Saat dunia merenungkan pentingnya Hari Amal Internasional, kita diingatkan bahwa semangat memberi bukan sekadar respons terhadap kebutuhan mendesak, tetapi kekuatan vital untuk perubahan sosial yang langgeng.