Pemerintah mengklaim mengetahui dalang di balik terjadinya kerusuhan di Jakarta pada Selasa (21/5) malam. Klaim ini didukung dengan penemuan sejumlah barang bukti yang diperoleh dari para pelaku yang berhasil ditangkap.
Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengatakan, aksi demontrasi menolak hasil rekapitulasi Pemilihan Presiden (Pilpres) memang sudah direncanakan untuk berakhir rusuh. Menurutnya, ada yang memanfaatkan aksi demo tersebut demi kepentingan kelompoknya.
“Pak Kapolri akan menjelaskan secara detail siapa dia. Pengakuannya bagaimana, yang bayar siapa, agar jelas,” kata Wiranto dalam jumpa pers di kantornya Rabu (22/5).
Dari tangan para pelaku, pihak Kepolisian berhasil menyita uang sejumlah Rp 6 juta. Selain itu, aparat juga telah menangkap sejumlah orang serta menyita senjata api yang diduga akan digunakan untuk memprovokasi aksi demontrasi.
Berdasarkan informasi intelijen, kata Kapolri Tito Karnavian, senjata ini akan digunakan dengan sasaran aparat keamanan, pejabat, dan massa untuk menciptakan martir yang akan memancing amarah publik.