Presiden Joko Widodo mengutarakan sinyal kepada masyarakat agar memahami langkah pemerintah untuk jika harga BBM naik. Karena BBM harga minyak dunia yang melonjak akibat krisis energi imbas perang Rusia-Ukraina, bisa berdampak terhadap harga BBM dalam negeri.
Perlu diketahui, Indonesia masih bergantung pada impor bahan bakar yang mencapai 1,5 juta barel. Sementara harga minyak mentah saat ini telah mencapai di atas US$ 100 per barel, atau dua kali lipat dari harga sebelum pandemi Covid-19 yakni sekitar US$ 60 per barel.
Sementara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pernah mengungkapkan harga BBM saat ini jika tanpa subsidi pemerintah bisa mencapai Rp 17.200 per liter untuk Pertalite, dan Rp 18.150 per liter untuk jenis bio solar.
Jokowi pun merasa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak mungkin untuk terus menerus menahan subsidi yang sebetulnya yang kian membengkak. Saat ini, Kementerian Keuangan tengah meminta persetujuan DPR RI untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi untuk tahun ini sebesar Rp 520 triliun. Tambahan anggaran ini merupakan konsekuensi atas pilihan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM, LPG, dan tarif listrik meski harga minyak dunia melonjak.