Presiden Joko Widodo menyebut 80% sampai 90% perusahaan rintisan gagal saat merintis. Penyebabnya, para startup ini gagal melihat kebutuhan pasar. 

Jumlah startup di Indonesia menduduki peringkat keenam dunia. Posisi in di bawah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.

Namun, porsi paling besar dari perusahaan rintisan itu bergerak di bidang teknologi keuangan atau fintech. Secara persentase angkanya di 23%. Di posisi berikutnya adalah retail, sebesar 14%. 

Padahal, ada potensi besar di sektor lain. Jokowi menyebut sektor pangan sedang menghadapi krisis besar saat ini. Sebanyak 19.600 orang mati kelaparan setiap hari secara global. 

“Urusan pangan ke depan ini menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Dan itu adalah kesempatan, peluang. Itu adalah opportunity,” ucap Jokowi dalam pembukaan BUMN Startup Day 2022, Senin (26/9).