Berbeda dari rencana awal, program Kartu Prakerja yang diluncurkan pada Sabtu (11/4), dimodifikasi menjadi bantuan bagi masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Kebijakan jaga jarak fisik dan bekerja dari rumah (work from home) memukul para pekerja informal atau harian dan beberapa sektor usaha. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, 55,7% dari total pekerja saat ini bergerak di sektor informal.
Oleh karenanya, lewat Kartu Prakerja, pemerintah menyasar 5,6 juta penerima dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia. Anggarannya pun dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 20 triliun.
Simak wawancara mengenai Kartu Prakerja Indonesia bersama Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja bersama redaktur Katadata Sorta Tobing.