ZIGI – Evan Felix Santoso berhasil membawa pulang piala kemenangan atas kompetisi Imagine Cup Junior AI for Good Challenge 2022. Evan diketahui mengusulkan pemanfaatan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk pemungutan sampah plastik di laut.

Berkat gagasannya yang cemerlang, siswa kelas 8 BINUS School Simprug ini berhasil mengalahkan ribuan remaja di usia 13-18 tahun di seluruh dunia. Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Sosok Melati Wijsen Pendiri Bye Bye Plastic Bags dan Youthopia

Evan Felix Santoso Atasi Sampah dengan Teknologi AI

Evan Felix Santoso menjadi siswa SMP asal Indonesia yang berhasil memenangkan juara Kompetisi Global Microsoft Imagine Cup Junior AI for Good Challenge 2022. Dalam kompetisi tersebut, Evan menyuguhkan gagasan memanfaatkan teknologi AI untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh dunia saat ini.

Siswa SMP BINUS School Simprug ini menawarkan gagasan bertajuk Sea Waste Scavengers dimana memanfaatkan teknologi AI untuk mengoperasikan kapal listrik bertenaga air dan surya guna melacak, menemukan serta mengambil sampah plastik yang ada di lautan.

“Inspirasi Sea Waste Scavengers datang dari MAS400 atau Mayflower Autonomous Ship 400, kapal bertenaga energi terbarukan yang sepenuhnya otomasti dibuat untuk merayakan ulang tahun ke-400 Mayflower asli yang membawa peziarag ke Amerika,” ujar Evan Felix dilansir dari Microsoft.com pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Menurut Evan, kapal Mayflower dirancang untuk berlayar dari Inggris ke Amerika sambil mempelajari kehidupan laut selama perjalanan. Oleh sebab itu, ia berinisiatif mengembangkan gagasan dengan pemanfaat teknologi AI untuk mengumpulkan sampah plastik di laut.

“Di masa depan, saya harap dengan membersihkan pencemaran laut, kita juga dapat menyelamatkan kehidupan dan hewan laut sehingga lautan kita menjadi lebih bersih, penuh kehidupan dan lebih indah,” lanjutnya.

Melansir dari Condorferries.co.uk, sampah plastik yang ada di lautan terdiri dari 5,25 triliun potongan plastik makro dan mikro. Ada 46 ribu potongan plastik per mil persegi lautan dengan berat 269 ton. Hampir setiap harinya terdapat 8 juta keping plastik masuk ke lautan.

 

Apresiasi Warga Sekolah BINUS School Simprug kepada Evan Felix Santoso

Menjadi satu-satunya siswa Indonesia yang memenangkan kejuaran kompetisi Global Microsoft Imagina Cup Junior, warga sekolah Evan turut bangga dan mengapresiasi gagasan yang sudah dikembangkan oleh muridnya tersebut.

“Sebagai guru yang mendampingi dibuatnya gagasan Sea Waste Scavengers yang Evan kembangkan, saya percaya bahwa ia telah mencurahkan hati dan pikiran ke dalam proyek ini. Mengembangkan konsep yang tidak hanya memecahkan tantangan di abad ke-21 tapi juga diterapkan di banyak negara,” ujar Guru Science BINUS School Simprug Nikhil Loyola Dsouza.

Di sisi lain, Kepala Sekolah BINUS Simprug juga turut memberikan apresiasinya kepada salah satu muridnya yang sudah mengharumkan sekolah sekaligus Indonesia.

“Sea Waste Scavengers gagasan yang dibuat siswa kami dari BINUS School Simprug telah mewujudkan semangatnya untuk berkontribusi pada dunia dan sekitar, pada saat yang sama terus membangun serta berbakti bagi Bangsa Indonesia,” ujar Kepala Sekolah BINUS School Simprug, Isaac Koh.

Gagasan Evan Felix Santosa melalui Sea Waste Scavengers menjadi solusi bagi masalah polusi sampah di Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 365,5 ton sampah plastik dari darat berakhir di laut Indonesia. 

Untuk menangani masalah ini, Pemerintah Indonesia telah menargetkan peningkatan pengelolaan sampah laut hingga 70 persen pada 2025. Dengan adanya gagasan Sea Waste Scavengers, diharapkan polusi sampah plastik di luat cepat tertangani.

Evan Felix Santoso menjadi siswa SMP asal Indonesia satu-satunya yang memenangkan penghargaan Global Microsoft Imagine Cup Junior pada 2022 melalui gagasannya memanfaatkan teknologi AI untuk menangani sampah plastik di laut.

Baca Juga: Tips Mengurangi Sampah Plastik ala Iqbaal Ramadhan