ZIGI – Lee Soo Man, pemilik agensi SM Entertainment sampai saat ini masih berdiskusi dengan berbagai perusahaan mengenai rencana untuk mengakuisisi saham miliknya. Kini setelah Kakao Entertainment dan HYBE Labels, CJ Group, pemilik CJ ENM ikut dalam pembicaraan tersebut.
Karena hal ini, nilai akuisisi saham SM Entertainment naik hingga mencapai angka sekitar Rp50 triliun. Berikut penjelasan tentang persaingan tiga perusahaan hiburan besar Korea Selatan yang ingin mengakuisisi saham SM Entertainment.
Baca juga: Spekulasi Pembeli Saham SM Milik Lee Soo Man: HYBE, Kakao, Naver
CJ Ikut Bersaing Dapatkan Saham SM Entertainment
Sejak mengumumkan akan menjual sahamnya pada Juni 2021 lalu, Lee Soo Man masih belum menentukan perusahaan mana yang mendapat saham miliknya dan bisa mengakuisisi SM Entertainment. Sampai sekarang, Kakao masih menjadi yang terdepan, disusul HYBE Lables, yakni agensi yang menaungi BTS.
Kini yang terbaru, CJ Group, konglomerat yang menaungi CJ ENM hingga CJ Entertainment dilaporkan ikut dalam pembicaraan untuk mengakuisisi SM Entertainment. Ketiga perusahaan besar itu dikabarkan masih terus bekerja mengembangkan berbagai rencana dan skenario dengan harapan terpilih untuk membeli saham SM Entertainment.
Kakao, sebagai yang terdepan melalui proposal terbarunya menyertakan hak pengelolaan bernilai sekitar 2,5 triliun KRW atau Rp31,3 triliun untuk akuisisi SM Entertainment. Sebagian besar diskusi antara Kakao dan SM Entertainment terjadi langsung antara ketua Kakao, Kim Bum Soo dan Lee Soo Man.
CJ ENM kemudian muncul dan dianggap sebagai kuda hitam yang mengancam harapan akuisisi Kakao. Terlebih kini, wakil ketua CJ ENM, Miky Lee dilaporkan memutuskan untuk kembali ke Korea demi bertemu dengan Lee Soo Man secara langsung dan kemungkinan akan membahas soal akuisisi.
Sementara itu, HYBE Labels dilaporkan menawarkan lebih banyak uang daripada Kakao. Akan tetapi, proposal awal agensi yang didirikan Bang Si Hyuk itu sudah ditolak oleh Lee Soo Man. Ini karena, HYBE dianggap sudah mengerti bagaimana menjalankan agensi K-Pop yang sukses.
Dengan demikian, ini akan membuat Lee Soo Man meninggalkan keahliannya di perusahaan. Seakan, pebisnis 69 tahun itu berniat untuk tetap menjadi tokoh kunci dalam industri K-Pop meskipun sudah menjual sahamnya.
Nilai Akuisisi SM Entertainment Naik
Dilansir Zigi.id dari Koreaboo pada Rabu, 4 Agustus 2021, terkait persaingan ini, seorang sumber orang dalam memperkirakan kalau biaya akuisisi SM Entertainment akan meningkat dari 2,5 triliun KRW hingga 4 triliun KRW atau Rp50 T. Sekarang, sejumlah investor asing termasuk Morgan Stanley dilaporkan tengah bekerja untuk mencoba meningkatkan kepemilikan mereka di SM Entertainment sebelum akuisisi.
Saat ini, SM Entertainment sendiri memiliki kapitalisasi pasar sebesar 1,38 triliun KRW (sekitar Rp17,2 triliun). Namun, diyakini bahwa harga saham agensi yang sudah berdiri sejak 1995 tersebut masih terlalu rendah, meskipun SM Entertainment terus berkinerja baik di pasar domestik dan luar negeri.
SM Entertainment pun menyatakan bahwa pihaknya masih mengadakan berbagai diskusi yang berkaitan dengan kemitraan bisnis masa depan mereka dan investasi ekuitas. Akan tetapi, masih belum ada yang dikonfirmasi.
Terlepas dari perusahaan tempat bergabung nantinya, baik itu Kakao, CJ Group maupun HYBE Labels, pasti ada percakapan mendalam yang terjadi antara SM Entertainment termasuk dari Lee Soo Man dengan berbagai perusahaan yang ingin mengakuisisinya. Kira-kira siapa yang berhasil mengakuisisi SM Entertainment ya? Kita tunggu saja kabar selanjutnya!
Baca juga: SM dan YG Entertainment Lengser dari Daftar Perusahaan Blue Chip