5 Fakta Hari Batik Nasional, Memperingati Warisan Budaya Bangsa

unsplash.com
Hari Batik Nasional
Penulis: Hadi Mulyono
2/10/2021, 12.48 WIB

ZIGI – Setiap tanggal 2 Oktober, negara Indonesia memperingati Hari Batik Nasional sebagai salah satu upaya menjaga warisan nenek moyang Nusantara yang sudah ada sejak zaman dahulu kala. Tapi, tahukah kamu bagaimana asal usul Hari Batik Nasional tersebut?

Nah dalam artikel ini, Zigi.id telah mengumpulkan sejumlah fakta tentang Hari Batik Nasional yang wajib banget kamu ketahui. Pokoknya, simak terus sampai habis tulisan ini biar kita sama-sama saling menjaga kekayaan Nusantara tersebut. Scroll sampai bawah ya.

1. Diakui oleh UNESCO

Berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya takbenda alias Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Penetapan tersebut sekaligus mengakui kalau batik merupakan budaya asli Indonesia yang diwariskan secara turun temurun. Namun, pengakuan UNESCO tersebut tidak datang secara tiba-tiba lho guys.

Indonesia harus melalui proses yang panjang dengan mendaftarkan batik ke UNESCO pada 4 September 2008 beserta sejumlah dokumen sejarah yang dikumpulkan.

Singkat cerita usai melewati sejumlah tahap seleksi dan bersaing dengan beberapa negara, UNESCO mengukuhkan batik sebagai warisan budaya takbenda dalam sidang ke-4 di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. Menurut penilaian UNESCO, simbol, teknik dan budaya yang ada pada batik lebih kuat melekat dengan kebudayaan asli Indonesia. 

2. Ditetapkan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Sejak diakui oleh UNESCO, kabar baik tersebut disambut antusias oleh masyarakat Indonesia dan  pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional di mana keputusan tersebut ditetapkan pada 17 November 2009. Tujuan diperingati Hari Batik Nasional salah satunya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian batik serta budaya-budaya lainnya.

3. Pernah Diklaim Malaysia

Menariknya, negara tetangga Malaysia pernah mengklaim batik sebagai budaya milik mereka hingga memicu polemik dengan Indonesia. Kemiripan kultur budaya, sejarah, hingga bahasa antara Indonesia dan Malaysia disinyalir menjadi salah satu alasan munculnya perseteruan tersebut.

Bukan hanya sekali Malaysia mengklaim budaya-budaya asli Indonesia. Negeri Jiran tercatat pernah mengklaim lagu daerah Rasa Sayange dari Maluku. Selain itu, budaya Nusantara lainnya seperti keris, Reog Ponorogo, wayang kulit, rendang, hingga angklung juga pernah diklaim Malaysia.

4. Selalu Diadakan Seremonial

Sampai saat ini, setiap tanggal 2 Oktober selalu diadakan seremonial untuk memperingati Hari Batik Nasional. Seremonial tersebut misalnya imbauan dari pemerintah yang mengajak masyarakat untuk mengenakan batik pada Hari Batik Nasional.

Kemudian, ada pula kegiatan-kegiatan yang bertujuan mempromosikan batik mulai dari pameran, lomba membatik, peragaan busana, hingga menghias perkantoran dengan hiasan bernuansa batik. 

5. Terdaftar dalam Bahasa Inggris

Kata Batik telah terdaftar dalam Bahasa Inggris di Encyclopedia Britannica sejak tahun 1880 dengan ejaan Battik. Salah satu bukti peradaban bangsa ini juga pernah dieja dalam beragam tulisan seperti mbatek, mbatik, dan batek.

Batik sendiri, berasal dari gabungan dua padanan Bahasa Jawa yakni amba yang berarti menulis dan titik. Jika digabungkan, dua kata tersebut bisa didefinisikan sebagai kegiatan menulis menulis titik-titik di atas kain hingga menjadi karya seni yang indah.

Demikian beberapa fakta menarik tentang Hari Batik Nasional yang diperingati tanggal 2 Oktober setiap tahunnya. Yuk kita jaga batik dan budaya-budaya Nusantara lainnya.