Hingga April, Adhi Karya Cetak Kontrak Baru Rp 3,3 Triliun
KATADATA ? PT Adhi Karya (Persero) Tbk sepanjang Januari-April 2015 berhasil mencetak kontrak baru senilai Rp 3,3 triliun. Nilai kontrak tersebut sama dengan 21,7 persen dari target tahun ini sebesar Rp 15,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, mayoritas kontrak baru tersebut berasal dari lini konstruksi yang mencapai 86 persen. Sedangkan sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasinya, kontrak baru tersebut berasal dari proyek-proyek swasta yang mencapai 56 persen. Sedangkan yang berasal dari pembiayaan APBN dan APBD sebesar 30 persen, adapun dari BUMN tercatat 14 persen.
Ada dua proyek baru yang dibangun hingga April 2015, antara lain pembangunan Jalan Simpang Bayah sebesar Rp 84,5 miliar, kemudian proyek Rumah Sakit Pondok Indah Group (RSPI) Bintaro Jaya senilai Rp 192,8 miliar.
?Proyek RSPI Bintaro Jaya ini, kami dapat melalui anak usaha yakni PT Adhi Persada Gedung,? kata Ki Syahgolang dalam keterangan persnya, Rabu (13/5).
Dia juga menyampaikan, dari tipe pekerjaannya, perolehan kontrak baru paling banyak dari pembangunan gedung, yakni sebanyak 59 persen. Kemudian jalan dan jembatan 28 persen. Sedangkan pembangunan dermaga dan infrastruktur lainnya sebesar 13 persen.
Perusahaan pun masih optimistis mampu mencapai target perolehan kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun hingga akhir tahun. Dengan rincian, bisnis jasa konstruksi ditarget mencapai Rp 12,5 triliun. Sementara lini bisnis engineering, procurement, dan construction (EPC) diharapkan mencapai Rp 460,1 miliar. Adapun properti realti dibidik mencapai Rp 1,7 triliun, dan precast concrete Rp 479,6 miliar.
Target kontrak baru pada tahun ini lebih tinggi dari pencapaian kontrak baru 2014 sebesar Rp 9,2 triliun. Dengan proyek yang masih didominasi oleh proyek swasta dan lainnya sebesar 52 persen. Sedangkan dari pemerintah dan BUMN masing-masing hanya 24 persen.
?Kami juga masih optimistis, pendapatan dan laba bersih mencapai Rp 13,2 triliun dan Rp 440,1 miliar tahun ini,? tutur Pria yang akrab disapa Kiki ini.
Pada 2015, Adhi menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 824,7 miliar. Yakni akan digunakan untuk investasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp 566,1 miliar. Untuk penyertaan proyek investasi diberi porsi Rp 202,8 miliar, serta pembelian aset tetap sebesar Rp 68,387 miliar.
?Untuk membiayai belanja modal ini, kami akan menggunakan dana dari sisa penerbitan obligasi, kredit perbankan, dan kas internal perseroan,? ujarnya.