Tujuh Pembangkit Listrik Baru Akan Terangi NTT dan NTB

Arnold Sirait
20 Oktober 2017, 12:58
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin
ilustrasi pembangkit listrik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan melakukan peletakan batu pertama proyek listrik yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketujuh pembangkit berkapasitas 350 Megawatt (MW) ini nantinya akan menerangi seluruh pulau NTT dan NTB.

Menurut Jonan pemerintah memang terus berupaya membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Tujuannya memperluas akses listrik kepada masyarakat.

Tekad tersebut diwujudkan melalui program pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW). "Pemerintah berkomitmen meningkatkan rasio elektrifikasi lebih dari 93%, tahun 2019, minimal 96%. Kalau kami kerja keras bisa 99% di tahun 2019, naiknya hampir 3% per tahun, luar biasa sekali", kata Jonan berdasarkan keterangan resminya, Jumat (20/10).

Dalam peresmian yang dilakukan hari ini di Mataram, Jonan tidak sendiri. Ia didampingi beberapa pejabat lainnya seperti Menteri BUMN, Rini Sumarno, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andi Noorsaman Sommeng, Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basyir dan perwakilan dari Pemda NTB.

Jonan mengatakan apabila seluruh proyek kelistrikan di NTB dan NTT ini beroperasi di tahun 2019, maka kebutuhan listrik di pulau NTB dan NTT bisa terpenuhi. “Total kapasitas 350 MW apabila pelanggan yang butuh listrik 900 Volt Ampere (VA) per rumah tangga, akan bisa mengaliri sekurangnya 350-400 ribu rumah tangga", ujar dia.

Untuk pengelolaan kelistrikan, Jonan berpesan kepada direksi PT PLN (persero) agar lebih efisien. Ini penting sebagai contoh bagi investor swasta, sehingga dengan efisiensi itu tarif listrik bisa turun.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTB Rosihadu Sayuti  menyampaikan terima kasihnya atas prioritas pemerintah untuk menerangi wilayah timur Indonesia. "Apabila infrastruktur ketenagalistrikan ini sudah mantap, maka industri mulai dari proses olahan, hilirisasi, UMKM di NTB akan tumbuh berkembang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat ", ungkapnya.

Direktur PLN Sofyan Basir pada laporannya juga mengungkapkan komitmen PLN untuk mendukung Pemerintah mewujudkan kebijakan 35 Gigawatt (GW) di tahun 2019.  Bahkan beberapa daerah sudah tidak ada pemadaman listrik.

Menurut Sofyan cadangan listrik di Lombok mencapai 299 MW, dan beban puncak sebesar 227 MW. "Beberapa daerah sudah memiliki cadangan rata-rata 30%, di Lombok cadangan listriknya mencapai 72 MW,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...