PAN Mulai Balik Badan Soal Wacana Penundaan Pemilu
Sempat lantang menyuarakan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kini Partai Amanat Nasional (PAN) mulai berbalik badan dan menolak wacana tersebut. Perubahan sikap dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemilu mesti dilaksanakan tepat waktu.
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, menyampaikan bahwa seluruh peluang untuk menunda pemilu maupun menambah masa jabatan presiden menjadi tiga tahun sudah tertutup sejak pernyataan Jokowi dalam Rapat Terbatas Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 pada Minggu (11/4) lalu.
“Kami dari partai politik sangat sepakat bahwa tidak ada lagi wacana untuk mengundurkan pemilu, atau memperpanjang masa jabatan, atau menambah periodisasi jabatan presiden,” kata Yandri di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (11/4).
PAN kini juga sedang fokus mempersiapkan diri untuk membangun strategi pemenangan Pemilu 2024 mendatang. Didapuk sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN) PAN, Yandri mengaku waktu tersisa tidak banyak lagi karena tahapan pemilu akan segera dimulai.
“Kami memang hari-hari ini tidak ada waktu lagi untuk tidak mempersiapkan waktu untuk tahun 2024,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan sikap ini sudah menjadi keputusan partai, sesuai instruksi dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Ke depannya PAN tidak akan lagi turut serta dalam upaya untuk politik untuk melakukan penundaan pemilu, atau menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Termasuk untuk memasukkannya ke dalam amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini juga menjelaskan bahwa dalam 18 hari terakhir, beberapa petinggi partai, termasuk ketua umum, sudah berkeliling ke berbagai daerah di Jawa. Mereka menghabiskan delapan hari di Jawa Timur, dan 10 hari di Jawa Tengah.
“Bang Zul tuh keliling tiap hari. Saya juga keliling. Kita fokus ke 2024,” ujarnya menegaskan.