Konser Musik Ditunda Demi Keamanan Penonton: Dari Dewa 19 Sampai KPop

Aryo Widhy Wicaksono
8 November 2022, 13:12
Ilustrasi penonton konser musik.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.
Ilustrasi penonton konser musik.

Kewaspadaan terhadap bahaya saling berdesak-desakan dalam kerumunan, tengah menjadi pusat perhatian dalam beberapa penyelenggaraan acara konser musik. Perhatian ini membesar terutama setelah peristiwa insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, serta pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Paling baru, PT Coution Live Indonesia selaku promotor konser "We All Are One Let's Love KPop" mengumumkan untuk menunda festival tersebut hingga Januari tahun depan, dengan alasan keselamatan penonton.

Dalam konser ini, terdapat beberapa nama musisi kenamaan asal Korea Selatan, seperti YOUNGJAE, Astro, BamBam, hingga EXO-Chen dan Pentagon.

"Mempertimbangkan bahwa telah terjadi beberapa insiden malang dalam peristiwa dan juga bencana Itaewon di Korea," ujar CEO Couton Live Indonesia, Park Jai-Hyun, melalui keterangan pada akun Instagram resmi, dikutip Selasa (8/11).

 Selaku promotor, pihaknya dan beberapa artis yang terlibat dalam pertunjukan ini, mengaku khawatir terhadap peristiwa saling berdesakan di kerumunan. Mereka menyinggung peristiwa di Itaewon, yang menyebabkan lebih dari 150 orang kehilangan nyawa.

Park pun menyadari keputusan menunda jadwal konser akan membuat penonton kecewa, sehingga memohon pengertian mereka. Pihaknya akan menggunakan waktu yang tersedia akibat penundaan ini untuk memeriksa kembali seluruh aspek keamanan konser, untuk mengurangi risiko kecelakaan.

Meski begitu, promotor berjanji tidak mengubah komposisi artis yang akan tampil di We All Are One Let's Love KPop.

Konser KPop ini bukan satu-satunya yang mendapatkan sorotan terkait dengan keamanan dalam kerumuman massa.

Konser Musik dengan Insiden Desak-desakan

Sebelumnya, konser hari pertama NCT 127 di ICE BSD pada Jumat (4/11), dihentikan menjelang akhir konser. Penyebabnya adalah penonton pada barisan paling depan, saling berdesakan untuk mendekati panggung.

Kepolisian meminta konser dihentikan setelah terdapat 30 orang pingsan karena berdesak-desakan.

Promotor konser NCT 127, Dyandra Global Edutainment, meminta maaf kepada penonton dan personel grup KPop tersebut atas keputusan untuk menghentikan konser sebelum selesai. Meski begitu, promotor tetap melanjutkan konser pada hari kedua dengan menambah tim paramedis.

Penonton pingsan akibat terdesak dalam kerumunan juga terjadi pada 29 Oktober lalu, persis pada hari yang sama dengan tragdi di Itaweon. Insiden ini terjadi pada festival musik "Berdendang Bergoyang" yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.

Mengutip Antara, kepolisian menghentikan festival musik ini setelah terdapat 27 orang tak sadarkan diri dibawa ke rumah sakit.

Awalnya, festival ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, daro 28-30 Oktober 2022. Tetapi insiden pada hari kedua membuat pihak kepolisian memutuskan untuk membatalkan konser hari ketiga.

"Mempertimbangkan keselamatan jiwa penonton, kami tidak ingin adanya korban jatuh," ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan, Senin (31/10), seperti dikutip Antara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...