Riset Ungkap 4 Tren di Metaverse Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juni 2022, 18:29
Mahasiswi program studi S1 Keperawatan Husnia Susi Hartati mempraktikkan proses pendampingan persalinan memanfaatkan teknologi "virtual reality" (VR) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Jumat (5/2/2021).
ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.
Mahasiswi program studi S1 Keperawatan Husnia Susi Hartati mempraktikkan proses pendampingan persalinan memanfaatkan teknologi "virtual reality" (VR) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Jumat (5/2/2021).

Riset dari perusahaan konsultan teknologi Accenture mengungkap bahwa mayoritas perusahaan di Indonesia menganggap metaverse akan memberikan dampak positif bagi dunia usaha, dengan empat tren yang berpotensi terjadi dalam pengembangan metaverse di Indonesia.

Temuan ini terungkap setelah Accenture mengeluarkan riset Accenture Technology Vision 2022, untuk mengetahui tren teknologi terkini yang akan menentukan arah perusahaan.

Dalam riset tersebut Accenture melakukan survei terhadap 24.000 responden di seluruh dunia. Accenture juga melakukan wawancara terhadap 4.650 eksekutif dari 23 industri di 35 negara, termasuk Indonesia. Riset dilakukan dari Desember 2021 sampai Januari 2022. 

Hasilnya, 55% responden mengatakan teknologi metaverse akan memberikan dampak positif bagi organisasi. 25% di antaranya percaya bahwa teknologi tersebut akan memberikan terobosan. "Metaverse akan mentransformasi bisnis dan mendorong perusahaan lebih dekat dengan pelanggannya," kata Managing Director Accenture di Indonesia Prie Prihadiyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/6).

Sedangkan, menyangkut empat tren yang akan terjadi dalam pengembangan metaverse di Indonesia. Prie mengungkapkan yang pertama adalah terkait "WebMe". Artinya, metaverse di Indonesia akan mengarah ke lingkungan tiga dimensi atau 3D. Hal ini akan memudahkan orang untuk berpindah tempat, layaknya berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. 

Berdasarkan survei, 93% responden percaya bahwa platform digital perlu menawarkan pengalaman terpadu, agar memungkinkan penggunaan data pelanggan di berbagai platform dan ruang digital pada masa depan.

Tren kedua adalah terkait "programmable world". Artinya, lingkungan metaverse tidak hanya akan membentuk interaksi orang di dunia virtual, tetapi mendefinisikan kembali sesuatu yang didalamnya. 

Hasil riset menunjukkan 88% responden di Indonesia setuju, akan ada banyak organisasi yang mendorong beragam batas di dunia maya agar menjadi lebih nyata.

Tren ketiga menyangkut "the unreal". Maknanya, bisnis dan lingkungan di metaverse akan semakin didukung data dari kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

"Ini akan digunakan untuk autentikasi orang di metaverse. AI juga akan menunjukkan mana orang asli dan tidak di metaverse," ujar Managing Director Accenture Applied Intelligence di Indonesia Budiono, pada kesempatan yang sama.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...