Indonesia, Pasar Empuk Bagi Perusahaan Australia

Image title
Oleh
21 November 2013, 00:00
2237.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Ancaman Indonesia menurunkan derajat hubungan dengan Australia dikhawatirkan turut berdampak pada hubungan dagang dan investasi kedua negara. Padahal, Indonesia merupakan pasar empuk bagi perusahaan-perusahaan Australia.

"Saya minta hentikan dulu pertukaran informasi intelijen, serta operasi berdama untuk menghentikan penyelundupan manusia di wilayah lautan. Tidak mungkin kami melakukan itu, jika ada penyadapan terhadap kami semua," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta Rabu, 20 November 2013.  Ancaman dalam bentuk menurunkan derajat hubungan dengan Australia tersebut disampaikan menyusul peenyadapan Australia terhadap para pejabat Indonesia.

Sejumlah kalangan mengkhawatirkan hubungan dagang kedua negara akan terganggu jika konflik ini berlanjut. Padahal, bagi Australia, Indonesia sesungguhnya merupakan potensi pasar besar bagi produk-produk negara Kanguru tersebut.

"Populasi kelas menengah Indonesia dua kali lipat dari jumlah penduduk Australia. Ini adalah potensi pasar yang harus dikembangkan," ujar Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb seperti dikutip the Australian, baru-bari ini. Menurut dia, perusahaan-perusahaan Australia perlu merangkul Indonesia melalui kerjasama dagang dan investasi.

Ekonomi Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pendapatan per kapita Indonesia juga mencapai US$ 3.592 pada 2012. Ini memang lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan per kapita Australia sebesar US$ 67.643.

Robb menyinggung laporan riset McKinsey baru-baru ini. Dalam laporan tersebut, McKinsey memakai istilah masyarakat kelas konsumsi (bukan kelas menengah) untuk mengkategorikan mereka yang berpenghasilan lebih dari US$ 3.500 per tahun. Laporan ini menyebutkan ada sekitar 45 juta orang Indonesia yang masuk kategori kelas konsumsi pada 2010, dari total populasi 240 juta jiwa. Sedangkan, total jumlah penduduk Australia sekitar 22 juta jiwa.

Dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5-6 persen, masyarakat kelas konsumsi akan tumbuh menjadi 85 juta orang pada 2020 dari perkiraan total penduduk sebanyak 265 juta. Juga akan mencapai 135 juta jiwa dari total penduduk 280 juta jiwa pada 2030. Bahkan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai rata-rata 7 persen per tahun sampai 2030, kelas menengah akan tumbuh menjadi 170 juta orang.

Halaman:
Reporter: Heri Susanto
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...