Indonesia, Pasar Empuk Bagi Perusahaan Australia

Image title
Oleh
21 November 2013, 00:00
2237.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

Sedangkan, Boston Consulting Group menyebutkan ada sekitar 71 juta kelompok kelas menengah atau konsumen yang memiliki kemampuan daya beli tinggi. Lembaga ini memperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi 141 juta orang pada 2020. Rentang pengeluaran sebesar US$ 2.070 - 7.765 per tahun.

Perkembangan tersebut membuat pengambil kebijakan dan pebisnis di Astralia cukup optimistis. Jika warga Indonesia semakin kaya, ini akan memberikan kesempatan besar bagi Australia. Ini akan memungkinkan Australia mendiversifikasi ekspor dari sumber daya alam ke sektor jasa dan manufaktur.

Menurut laporan terbaru dari Rabobank, pertumbuhan kelas menengah Indonesia akan mendorong belanja untuk makanan akan meningkat. Sebagai negara yang mengkonsumsi gula dalam jumlah besar membuat Indonesia dikenal sebagai negara importir gula terbesar di dunia. Konsumsi gandum juga terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan. Makanan ala Barat yang berbasis tepung akan meningkat seperti kue, biskuit, pizza, roti dan makanan olahan lainnya.

"Australia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan perdagangan dengan menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen Indonesia," kata Michael Harvey, penulis laporan tersebut. Laporan itu memperkirakan ekspor makanan dan produk pertanian ke Indonesia akan meningkat sekitar 50 persen dalam lima tahun ke depan.

Menurut Robb, meski menjadi tetangga dekat, sejauh ini pasar Indonesia hanya mencakup 2,4 persen dari total perdagangan barang dan jasa Australia. Pada 2012, Indonesia menempati posisi 12 negara terbesar sebagai eksportir ke Australia dan posisi ke-11 negara terbesar sebagai importir ke negara ini. Pada 2012, nilai ekspor barang nonmigas Indonesia ke Australia mencapai US$ 3,3 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Australia sebesar US$ 5,1 miliar. Artinya, Australia mengalami barang nonmigas surplus US$ 1,8 miliar dalam menjalankan hubungan dagang dengan Indonesia.

Sedangkan, total investasi Australia di Indonesia mendekati Aus$ 6,8 miliar, sebanyak Aus$ 4,9 miliar diantaranya merupakan penanaman modal asing secara langsung. Investasi Australia di Indonesia mencakup sekitar 0,5 persen dari total investasi negara ini. Mengacu pada statistik perdagangan dan investasi tersebut, sesungguhnya ada peluang besar untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.

Sumber: The Australian/Asianewsnetwork

Halaman:
Reporter: Heri Susanto
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...