Pangsa Pasar Bank Syariah Meleset dari Target

Image title
Oleh
16 Desember 2013, 00:00
2523.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Target pangsa pasar perbankan syariah pada tahun ini sebesar 5 persen diperkirakan meleset. Kondisi perekonomian global yang yang belum pulih membuat pangsa pasar bank syariah hanya 4,8 persen tahun ini.

?Pertumbuhan ekonomi yang menurun dan berdampak ke sektor riil mengakibatkan target pangsa pasar 5 persen belum dapat direalisasikan tahun ini,? kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat membuka seminar ?Outlook Perbankan Syariah 2014? di Jakarta, Senin (16/12).

Selain itu, Agus mengatakan, tidak tercapainya target juga disebabkan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,5 persen yang memicu kenaikan harga di sektor riil. Kemudian kemampuan likuiditas yang relatif terbatas serta kondisi pasar kredit yang mengetat membuat ekspansi pembiayaan yang diberikan menjadi terbatas.

Hingga Oktober 2013, jumlah rekening di perbankan syariah mencapai 12 juta rekening atau 9,2 persen dari total rekening perbankan nasional. Sedangkan jumlah jaringan kantor mencapai 2.925 kantor. Agus menuturkan, target pangsa pasar perbankan syariah lima persen baru akan dapat terealisasi pada tahun depan.

Agus mengatakan, perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir tergolong cukup pesat, khususnya pada bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Aset perbankan syariah meningkat per Oktober 2013 (yoy) menjadi Rp 229,5 triliun. Bila ditotal dengan aset BPR Syariah, maka aset perbankan syariah mencapai Rp 235,1 triliun.

Pada 2014, pangsa pasar perbankan syariah pada 2014 diprediksi sebesar 5,25-6,25 persen. Pertumbuhan total aset pata 2014 diprediksi sebesar 19,4 persen. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga dan pemb iayaan masing-masing diperkirakan tumbuh 20,2 persen.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...