Bank Ajukan Utang Luar Negeri Hingga US$ 6 Miliar
KATADATA ? Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas industri perbankan kini tengah mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia (BI) dengan tujuan diberi izin mengeluarkan surat-surat utang baik di dalam dan luar negeri.
Seperti dikutip Bisnis Indonesia (12/05), Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan total permohonan yang telah sampai ke bank sentral mencapai US$ 6 miliar dan sebanyak 45 persen dari total yang mengajukan telah disetujui. Sebelum memberikan 'lampu hijau' maka BI akan mengkaji tujuan penerbitan surat utang tersebut.
"Tahun ini memang cukup banya bank-bank yang meminta izin ke BI untuk masuk ke pasar internasional," ujarnya.
Di sisi lain, keluarnya bank bank domestik mencari utang ke luar negeri tak lepas dari kondisi tahun lalu yang ditandai terbatasnya likuiditas terutama valuta asing di Tanah Air.
Halim pun tak menampik terjadi perlambatan dana pihak ketiga (DPK) di industri perbankan, sehingga bank-bank mencoba mengkompensasi perlambatan tersebut dengan mengeluarkan surat surat utang di dalam dan luar negeri.
Namun sebelum izin tersebut diberikan, maka BI selaku pengawas makroprudensial perbankan mengkaji kebutuhan bank untuk memenuhi kondisi ekonomi. Halim menegaskan agar surat tersebut digunakan untuk mendorong sektor produktif.
