Proyek MNC – Trump di Lido Ditargetkan Rampung 2019
MNC Land memiliki dua proyek kerja sama dengan Trump Hotels di Indonesia. Salah satunya adalah resor yang dilengkapi taman bermain (theme park) mewah di Lido, Jawa Barat. Proyek ini ditargetkan rampung dalam dua tahun.
“Theme park mudah-mudahan rampung 2019,” kata Pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat 3 Februari 2017.
Secara umum, Hary menyatakan bahwa jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan berpengaruh dengan MNC Group. Kesepakatan bisnis antara MNC Land dan Trump Hotels telah dibuat sebelum Trump terpilih sebagai Presiden.
(Baca juga: Amerika Berniat Perbarui Program Hibah untuk Indonesia)
Apalagi, Trump telah menyatakan berhenti mengurusi bisnisnya selama menjabat. Menurut Hary, urusan bisnis Trump saat ini telah sepenuhnya diserahkan kepada anak-anaknya yakni Donald Trump Jr serta Eric Trump. "Jadi sudah ada yang diputuskan beliau sebelum jadi presiden yakni tidak ada bisnis baru dari dirinya," ujarnya.
Selain proyek theme park di Lido, proyek MNC – Trump lainnya yakni sebuah hotel bintang enam di kawasan Uluwatu, Bali juga berjalan sesuai rencana. “Semua kan sudah seperti disepakati, berjalan sesuai rencana,” kata Hary.
Bagaimanapun, Hary enggan berkomentar lebih jauh mengenai gaya kepemimpinan Donald Trump. "Yang jelas bukan kapasitas saya menilai (kepemimpinan Trump)," ujarnya.
(Baca juga: Kebijakan Trump Picu Unjuk Rasa Penghuni Silicon Valley)
Sebelumnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan akan tetap mendorong perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Walaupun diakui, terdapat tekanan dari presiden baru AS Donald Trump.
"Jadi kita tetap perlu (investasi dari AS) dan karenanya harus ekstra kerja keras untuk meyakinkan perusahaan AS untuk berinvestasi, meski ada tekanan dari Presiden Trump," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong beberapa waktu lalu.
Menurut Lembong, kebijakan Trump sebagai Presiden AS tampaknya akan menekan perusahaan-perusahaan Negeri Paman Sam untuk kembali berinvestasi di dalam negeri dan mengurangi investasinya di luar negeri. Potensi tersebut akan berpengaruh terhadap negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) termasuk Indonesia.