Amerika Berniat Perbarui Program Hibah untuk Indonesia

Ameidyo Daud Nasution
1 Februari 2017, 15:18
Internet desa
Donang Wahyu|KATADATA

Pemerintah Amerika Serikat (AS) berniat memperbarui program hibah yang telah diberikan selama beberapa tahun ini untuk Indonesia. Hal ini dilakukan seiring akan berakhirnya program hibah AS untuk Indonesia pada tahun depan.

Hari ini Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. datang menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro. Salah satu agendanya untuk membicarakan program hibah tersebut.

Donovan datang dengan didampingi oleh wakilnya Brian McFeeters, Chief Executive Officer Millenium Challenge Corporation (MCC) C Dana J Hyde dan Kepala United States Agency for International Development (USAID) Elizabeth Mc Kee.

“Tadi disampaikan bahwa ini (memperbarui) hibah harus mulai dibicarakan sejak sekarang,” kata Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas di Gedung Kementerian PPN/ Bappenas, Jakarta, Rabu (1/2).

Kennedy mengatakan saat ini ada dua program hibah Amerika Serikat yang diterima Indonesia. Program hibah tersebut adalah Millenium Challenge Corporation (MCC) senilai US$ 600 juta dan hibah dari United States Agency for International Development (USAID) dengan nilai US$ 500 juta. Kedua program ini akan habis masa berlakunya tahun depan.

Ada beberapa program yang telah didukung lewat dana hibah tersebut. USAID diantaranya telah mendukung pemrosesan komoditas rempah di Solo, Jawa Tengah. Kemudian ada juga proses produksi tanaman kopi di Papua dan beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Adapun hibah dari MCC berfokus kepada energi terbarukan, gizi dan nutrisi, serta proses pengadaan barang dan jasa.

(Baca: 24 Perusahaan AS Berminat Investasi Sektor Energi di Indonesia)

Kenedy mengaku pertemuan Kepala Bappenas dan Dubes AS tidak membahas apa saja program hibah yang akan diperbarui. Makanya belum bisa dipastikan juga berapa jumlah hibah yang akan dialokasikan Amerika Serikat untuk Indonesia ke depannya. Apakah lebih besar dari sebelumnya, atau mungkin dikurangi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...