Pinjaman Mengucur, Palapa Ring Paket Timur Bisa Rampung 2019
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan, pembiayaan program Palapa Ring Paket Timur telah terpenuhi. Dengan demikian, proyek ini dapat berjalan sesuai rencana dan ditargetkan rampung pada 2019.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memimpin sindikasi bersama empat bank lainnya menyalurkan kredit senilai lebih dari Rp 4 triliun dari total biaya proyek sebesar Rp 5,13 triliun. Keempat bank lain yang turut serta dalam sindikasi ini adalah ICBC Indonesia, Bank Papua, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulselbar.
“Paket timur pasti dibangun karena dananya sudah ada. Semuanya kita bangun,” kata Rudiantara dalam acara financial close Palapa Ring Paket Timur di kantor Kominfo, Rabu (29/3).
(Baca juga: Pemerintah Siap Gandeng Swasta Garap 22 Proyek Infrastruktur)
Rudiantara mengatakan, PT Palapa Timur Telematika bermodalkan kucuran dana ini akan menggarap proses konstruksi selama 18 bulan. Proyek infrasturktur jaringan telekomunikasi pita lebar (broadband) ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Adapun skema pembayaran ketersediaan layanannya (availability payment) bersumber dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO).
Rudiantara mengatakan meski tidak menguntungkan secara bisnis, proyek ini perlu dibangun untuk memangkas ketimpangan layanan telekomunikasi antar daerah di Indonesia. “Memang akses sinyal seluler secara umum sudah menjangkau 91 persen desa di seluruh Indonesia, namun kualitas sambungan internet belum merata,” ujarnya.
Di Jawa, terutama Jakarta, kecepatan sinyal sudah mencapai 7 Megabits per second (Mbps). Namun di luar Jawa, kecepatannya masih rendah. Di Maluku dan Papua misalnya, kecepatan mengunduh masih di bawah 1 Mbps.
(Baca juga: Satelit Rp 2,86 Triliun Telkom Dijadwalkan Mengorbit Pekan Depan)
Ia berharap operator penyelenggara layanan telekomunikasi nantinya bisa memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah. Pemanfaatan bisa dilakukan dengan turut membangun dan mengelola akses sinyal seluler.
Ia menyarankan pembangunan dan pengelolaan jaringan bisa dilakukan dengan skema network sharing atau pembangunan dan pengelolaan jaringan bersama antar-operator telekomunikasi. “Backbone-nya kita yang sediakan aksesnya sharing, itu konsekuensi dari kita membangun cepat dan murah,” katanya.
Rudiantara menjelaskan, Proyek Palapa Ring Paket Timur akan menjangkau 35 kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat dengan total panjang jaringan 8.454 kilometer. Dari panjang tersebut 50 persen di antaranya merupakan kabel fiber optic laut, 45 persen kabel fiber optic darat, dan 5 persen microwave links.
(Baca juga: Gaet Utang Rp 975 Miliar, LEN Garap Palapa Ring Paket Tengah)
Sementara, proyek Palapa Ring Paket Barat dan Tengah telah lebih dulu dimulai pembangunannya. Pembangunan Palapa Ring Barat yang menjangkau Natuna, Singkawang, Tarempa, Batam, Dumai dan bagian selatan Provinsi Riau telah mecapai 60 persen. Proyek ini direncanakan rampung pertengahan tahun 2018 mendatang.