Pemerintah Gandeng 4 Negara Ubah Sampah Jadi Listrik dan Aspal

Anggita Rezki Amelia
11 September 2017, 15:21
Sampah Laut
Antara | Yusuf Nugroho

Pemerintah menggandeng empat negara maju yakni Swedia, Finlandia, Norwegia dan Denmark mengelola sampah menjadi sumber energi seperti listrik dan aspal. Tujuannya untuk mengurangi limbah sampah yang jumlahnya terus meningkat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keempat negara tersebut dilibatkan dalam pengelolaan sampah karena telah berpengalaman. “Kami harus menggalang kekuatan bersama negara maju yang sudah berhasil mengelola plastik,” kata dia dalam konferensi Waste to Energy di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (11/9).

(Baca: Pemerintah Buka Lelang Pengelolaan Sampah di Bali)

Menurut Luhut, dalam pengelolaan sampah di Indonesia memang menghadapi beberapa kendala mulai dari segi pendanaan maupun politik. Apalagi di Indonesia pengelolaan sampah ini merupakan kewenangan pemerintah daerah.

Dari segi pendanaan juga masih ada beberapa kekurangan. Mengacu analisa Bank Dunia, dana untuk mengelola limbah padat seharusnya US$ 10-15 per orang per tahun. Sedangkan di Indonesia baru US$ 5–6 per orang per tahun. Alhasil masih ada kekurangan sekitar US$ 1,3 miliar hingga US$ 2,3 miliar.

Meskipun begitu, pengelolaan plastik ini perlu mendapat perhatian. Apalagi setiap tahunnya ada 80% dari 12,7 juta metrik ton (MMT) sampah plastik mencemari lautan. Ini akibat perilaku masyarakat yang buruk dalam pengelolaan sampah.

Di sisi lain, dari jumlah sampah plastik yang ada di dunia hanya 10% yang dikelola. Untuk itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi sampah plastik hingga 70% pada 2025.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...