Target Lifting Gas Tahun 2018 Naik, Minyak Turun
Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah mengesahkan Undang-undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk 2018. Dalam UU tersebut, target produksi siap jual (lifting) gas tahun depan naik dibandingkan 2017. Sedangkan lifting minyak turun.
Tahun depan, lifting gas dipatok 1,2 ribu barel setara minyak per hari (bsmph). Sedangkan target tahun 2017 hanya 1,15 bsmph.
Adapun, target lifting minyak untuk tahun 2018 ditetapkan 800 ribu barel per hari (bph). Angka itu lebih rendah dari target tahun ini yakni 815 ribu barel per hari.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan target tersebut sudah mempertimbangkan kondisi lapangan yang ada. Ini juga mempertimbangkan adanya potensi kenaikkan produksi Lapangan Banyu Urip dan Jangkrik.
Namun, untuk target lifting minyak dipatok lebih rendah karena beberapa kondisi lapangan yang sudah menurun. "Mungkin kan ada produksi dari lapangan lain yang turun," kata dia kepada Katadata, Kamis (26/10).
Di sisi lain, produksi gas dari proyek Jangkrik berhasil mencapai target baru, yakni 600 mmscfd. Sebelumnya puncak produksi proyek ini hanya ditargetkan sebesar 450 mmscfd.
Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah memprediksi lifting minyak tahun ini tidak akan tercapai. Penyebabnya adalah kondisi beberapa lapangan yang sudah tua. "Menurut saya sampai akhir tahun outlook-nya di bawah 815 ribu bph kalau minyak," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (28/9).
(Baca: Menteri ESDM Sebut Lifting Minyak Hingga Akhir Tahun di Bawah Target)
Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak awal tahun ini hingga Agustus lifting minyak sudah mencapai 792 ribu bph. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 829 ribu bph.