Jasa Marga Incar 2 Ruas Tol Waskita Karya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengaku tengah mengincar dua ruas tol yang dimiliki oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Keduanya merupakan ruas-ruas yang terdapat di sepanjang Tol Trans Jawa. Namun, masih belum ada kesepakatan harga dalam proses tersebut.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan pihaknya memang tengah mengincar ruas-ruas tol yang berada di sepanjang Tol Trans Jawa. Makanya, saat Waskita Karya menawarkan ruas miliknya di sepanjang Tol tersebut, Jasa Marga pun menyatakan ketertarikannya. (Baca: Lima Investor Incar 20% Saham dan Ruas Tol Waskita Toll Road)
Beberapa ruas tol yang serius ditindaklanjuti adalah ruas-ruas yang secara mayoritas tidak dimiliki oleh Jasa Marga. Desi pun menyatakan, terdapat dua ruas yang tengah dalam pembahasan. "Ada Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang," ujar Desi saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (17/11).
Dia menyatakan Jasa Marga berencana memperbesar kepemilikannya di di sepanjang ruas tol Trans Jawa. Makanya, Jasa Marga menyatakan belum begitu tertarik mengambil alih Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang baru saja dioperasikan sebagian. Ruas tol di sepanjang sungai Kalimalang ini memang rencananya akan langsung dijual. (Baca: Anak Usaha Astra International Tertarik Beli Jalan Tol Becakayu)
Saat ini, jasa Marga diketahui memiliki sekitar 70 persen ruas-ruas tol Trans Jawa. "Kalau sekarang kan Jasa Marga punya Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya-Mojokerto," ujar Desi.
Selain ingin mengakuisisi ruas-ruas tol baru, Jasa Marga juga akan melepas ruas-ruas tol miliknya dengan skema obligasi proyek (project bond) dan sekuritisasi, bukan menjual seutuhnya tol tersebut. Ini dilakukan guna mencari pendanaan untuk melakukan pembangunan ruas tol baru yang telah tersusun dalam rencana kerja perusahaan.
Skema project bond dan sekuritisasi ini diminati Jasa Marga karena bunga yang dibayarkan tidak setinggi pinjaman perbankan. Ada tiga ruas tol yang akan diterbitkan project bond, yaitu Tol Surabaya-Mojokerto, Tol Bali, dan Tol Bogor Ring Road. Di luar itu, Jasa Marga masih mengkaji lebih jauh ruas tol yang aman untuk disekuritisasi.
Desi mengatakan walaupun ruas Jakarta-Cikampek telah cukup mapan, tapi saat ini sedang banyak proyek seperti Light Rail Transit (LRT) dan Jakarta-Cikampek Elevated II di ruas tol tersebut. Ini dianggap dapat membuat investor merasa kurang aman untuk membeli sekuritisasi ruas tol tersebut.
"Harus aman dari sisi kacamata investor. Seperti misalnya, Tol Jagorawi kami punya pendapatan akhir tahun lalu sedikit, kurang dari Rp 700 miliar. Kan yang kami sekuritisasi Rp 400 miliar. Selama 5 tahun pasti aman," ujarnya.
(Baca: Obligasi Proyek Pertama Akan Diterbitkan Jasa Marga Bulan Depan)
Secara umum, terdapat beberapa tol yang coba dikebut pembangunannya oleh Jasa Marga, salah satunya Surabaya-Mojokerto yang akan segera diresmikan. Sedangkan, yang akan diselesaikan tahun ini meliputi Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono yang keduanya memiliki panjang 140 Km.
Kemudian, di tahun depan akan diselesaikan Tol Jakarta Oter Ring Road (JORR) II sepanjang 35 Km. Lalu, terdapat pula Pandaan-Malang, Semarang-Solo yakni dari Salatiga-Kertosuro, Batang-Semarang. Kemudian, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Gempol-Pasuruan.