Jelang Natal, Kemenhub Bakal Setop Pengerjaan Infrastruktur di Tol
Kementerian Perhubungan menyatakan bakal menghentikan sementara pengerjaan proyek infrastruktur prasarana transportasi di sepanjang jalan tol Cawang-Cikampek. Tujuannya untuk menjaga kelancaran lalu lintas menjelang Natal dan Tahun Baru.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan prioritas pemerintah adalah menjamin kelancaran. Penyebabnya adalah pembangunan Light Rail Transit (LRT), tol layang, dan jalur kereta cepat. “Pekerjaan yang mengganggu traffic lalu lintas akan dihentikan sementara,” kata Budi kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/11).
Mengenai jadwal waktu penghentian sementara pengerjaan proyek infrastruktur ini masih akan dibahas lebih lanjut. Rencananya, Kemenhub hanya akan meliburkan dua hari pekerjaan. Kemungkinan dilakukan pada puncak keramaian yaitu 22-23 Desember. Setelah koordinasi dilakukan, putusan waktu bakal dikeluarkan.
“Waktunya kami buat jadi tidak panjang, karena kami khawatir dari sisi ekonomi akan merugikan,” jelas Budi. (Baca: Jasa Marga: Sistem Ganjil-Genap Alternatif Atasi Macet Tol Cikampek)
Selain kelancaran, aspek keselamatan bakal menjadi prioritas utama pemerintah. Edukasi juga dilakukan kepada masyarakat supaya merencanakan perjalanan ke luar kota dengan kesiapan kendaraan yang layak jalan. Pasalnya, apabila kendaraan mogok dapat menimbulkan penumpukkan sehingga memicu gangguan lalu lintas.
Kemenhub juga akan melakukan pembatasan kendaraan truk dengan tiga sumbu roda pada jalan tol di Pulau Jawa serta jalan nasional. Namun, pembatasan ini dikecualikan bagi kendaraan pengangkut bahan pokok, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan uang. Jalan yang menjadi fokus utama adalah Cikampek-Cirebon, Cawang-Cikampek, Purwakarta-Cileunyi, Merak-Jakarta, dan Denpasar-Gilimanuk.
(Baca: Kemenhub Akan Uji Coba Pembatasan Angkutan Barang di Tol Jakarta)
Salah satu upaya menjaga kelancaran adalah pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) kepada bus angkutan dan pariwisata di tiap terminal provinsi. “Untuk melihat kesiapan kondisi bus di terminal di provinsi,” ujar Budi. Bus pariwisata pun diuji pada tiap masing-masing pool penyedia.