Kementerian ESDM Soroti Lambatnya Proyek IDD
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai menyoroti lambatnya pengerjaan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikerjakan Chevron Indonesia. Meski sudah masuk dalam proyek strategis nasional, IDD masih belum ada perkembangan yang signifikan.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menilai salah satu kendala proyek itu belum berjalan sampai saat ini karena kerja Chevron Indonesia selaku operator, lambat. “IDD sampai sekarang slow , Chevron lambat. Dia tidak maju-maju," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/12).
Arcandra tidak mengetahui pasti penyebab lambatnya kerja Chevron. Padahal, pemerintah sudah cukup membantu perusahaan asal Amerika Serikat itu dalam mempercepat proyek.
Di sisi lain, pemerintah juga dalam posisi sulit terkait proyek tersebut. Ini karena pemerintah tidak bisa meminta Chevron mengembalikan proyek tersebut. Alasannya, salah satu lapangan yang ada di Blok Makassar Strait yakni Bangka sudah beroperasi.
Alhasil, pemerintah terus mencari jalan supaya proyek itu bisa berjalan. “Karena kalau diterminasi pun tidak bisa. Kan Lapangan Bangka sudah Chevron kerjakan ,” ujar Arcandra.
Seperti diketahui, proyek IDD Chevron terdiri dari tiga blok migas, yakni Blok Ganal, Blok Rapak dan Blok Makasar Straits. Saat ini, Chevron masih fokus mengembangkan Makassar Strait yang meliputi lima lapangan yakni Bangka, Gehem, Gendalo, Maha, dan Gandang.
Lapangan Bangka sudah beroperasi September 2017 lalu. Sementara Gendalo saat ini masih dalam tahap lelang kajian desain awal (Pre-Front End-Engineering Design/Pre-FEED).