Digitalisasi Layanan, BTN Targetkan Penyaluran 700 Ribu Rumah KPR
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di tahun 2018 mendatang untuk mendukung program sejuta rumah milik pemerintah. Berbagai terobosan pun dilakukan, utamanya dalam mendigitalisasi layanan guna memudahkan nasabah mengajukan permohonan.
Direktur Utama BTN Maryono menargetkan bisa memberikan KPR untuk 700 ribu rumah pada tahun depan. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan target tahun ini sebanyak 666 ribu unit rumah. Adapun, hingga akhir November lalu, BTN telah menyalurkan KPR untuk sekitar 570 ribu unit rumah.
Menurutnya, BTN akan terus melakukan inovasi. Salah satu caranya adalah membuka Plaza KPR yaitu merupakan gerai khusus untuk masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai KPR. mulai dari syarat dan tata cara mengajukan aplikasi KPR baik secara manual maupun lewat portal www.btnproperti.co.id hingga informasi mengikuti lelang rumah Bank BTN.
KPR Hotline menu khusus di BTN contact center di 1500286 juga dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun nonsubsidi. KPR Hotline ini akan melayani selama 24 jam. Namun, Maryono mengingatkan agar setiap pihak terkait terus mengembangkan inovasi guna menutup kekurangan perumahan bagi masyarakat ini.
“Komitmen perbankan, pemerintah pusat maupun daerah perlu disatukan dan diperkuat untuk mengurangi backlog perumahan sebesar 11,38 juta unit,” ujar Maryono saat ditemui di Menara BTN, Jakarta, Selasa (12/12). (Baca: Holding BUMN Perbankan Akan Dorong Penyaluran KPR BTN)
Selain itu, BTN juga memberikan promo berupa KPR dengan bunga tetap (Fixed) selama satu tahun sebesar 4,1 persen. Promosi bunga KPR nonsubsidi ini berlaku hingga Januari 2018. Lewat program tersebut, BTN berharap bisa mengalirkan KPR sebesar Rp 3 triliun hingga tutup tahun 2017.
Untuk semakin menggenjot KPR ini, BTN juga melakukan kerja sama dengan mitra swasta, dalam hal ini Go-Jek. Kerja sama ini untuk memfasilitasi mitra pengendara (driver) dalam mendapat fasilitas KPR subsidi dari BTN. Setidaknya ada 581 aplikasi KPR subsidi dari para driver Go-jek saat tahap I, sebanyak 397 diantaranya telah lulus verifikasi.
“Memang nilai KPR-nya hanya Rp 51,6 miliar, namun sangat berarti bagi mereka dan kami bangga bisa membantu keluarga mendapatkan rumahnya dengan skema yang terjangkau," ujar Maryono.
(Baca: BTN Sebut Program Sejuta Rumah Terganjal Perizinan)
Secara umum, sejak 41 tahun lalu atau pada tahun 1976. Sejak pertama kali BTN menyalurkan KPR, perbankan milik pemerintah ini telah mengucurkan kredit baik berskema konvensional maupun syariah senilai Rp 230,2 triliun untuk merealisasikan KPR bagi 4,1 juta unit rumah.
Dari pencapaian tersebut, sebesar 3,08 juta unit atau lebih dari 75 persen diantaranya mengalir dalam bentuk KPR Subsidi. Angka tersebut setara dengan nilai KPR Subsidi sebesar Rp 110,45 triliun. Sedangkan sisanya atau sebesar Rp 119,76 triliun didistribusikan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
(Baca: Berkat Kredit Tumbuh Hampir 20%, BTN Raup Laba Rp 2 Triliun)