Pelaku E-Commerce Targetkan Harbolnas Tahun Depan Bisa Diekspor
Pelaku usaha e-commerce merencanakan kerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong ekspor produk ekonomi kreatif pada Harbolnas 2018.
"Bayangkan jika Harbolnas 2018 menjadi hal yang dinanti orang dari Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk membeli barang yang didiskon," kata Ketua Panitia Hari Belanja Online Nasional 2017 Achmad Alkatiri saat konferensi pers Harbolnas 2017 di Agro Plaza, Jakarta, Selasa (12/12).
Pangsa Pasar e-Commerce Beberapa Negara Terhadap Penjualan Ritel (2015)
Rencananya, produk lokal kreatif yang menarik bakal dibuatkan sebuah tempat khusus di marketplace untuk sorotan dengan promosi secara internasional. Contohnya, kacamata yang bahan bakunya berasal dari produk daur ulang. Budaya yang dimiliki Indonesia pun akan menjadi nilai jual.
Panitia Harbolnas 2017 juga telah melakukan sosialisasi bagi 300 penjual baru yang telah menjadi mitra dalam program sosialisasi di Makassar, Medan, dan Surabaya. Nantinya, pengumuman hasil Harbolnas pada 19 Desember 2017.
"Kami juga akan mengumumkan dampak khusus Harbolnas bagi UKM baru di e-commerce yang telah kami bina," jelas Achmad.
(Baca juga: Hindari Diskon Palsu, Ini Tips Belanja Cerdas Kala Harbolnas)
Merangkap jabatan sebagai Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad juga mengungkapkan Lazada terus mendorong pelaku UKM untuk lebih meningkat penjualannya. Salah satunya adalah program Bulan Jualan Online Nasional (Bujonas).
"Di Bujonas, kami bebaskan komisi, kami juga berikan ongkos kirim gratis, serta voucher bagi penjual untuk terus meningkatkan keuntungan dan penjualan," ujar Achmad.
Menurutnya, e-commerce menjadi salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan UKM karena kemudahan sistem pembayaran dan logistik. E-commerce juga menguntungkan semua pihak dengan beragamnya produk dan penjual, harga akan kompetitif sehingga masyarakat mendapatkan sesuatu lebih murah.
Sedangkan, Zalora punya cara tersendiri untuk memicu peningkatan produk lokal. Salah satunya adalah pendekatan kepada komunitas hijab bagi masyarakat muslim.
(Baca juga: Kominfo Gandeng idEA untuk Pendaftaran E-Commerce)
Head of Campaign & Partnership Zalora Dwi Ajeng Asmarandhany menjelaskan penjual produk hijab bakal dibantu dalam promosi di marketplace. "Kami sering mengadakan acara dengan influencer hijab Muslim," kata Ajeng.
Menurutnya, masih banyak desainer dan orang terkenal yang memakai media sosial untuk berjualan hijab. Sehingga, Zalora berupaya untuk mendukung upaya produksi dengan bahan baku yang berkualitas. Pendekatan kepada komunitas dinilai bakal mendorong UKM.