Stok Bulog Menipis, Harga Beras Diprediksi Bakal Naik Hingga Maret

Michael Reily
5 Januari 2018, 18:26
Kejar Target Produksi Gabah
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Buruh tani membawa gabah usai panen di salah satu kawasan lumbung padi di Desa Paron, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (10/3). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya mengejar produksi gabah nasional pada tahun 2017 yang ditargetkan mencapai 78 juta ton

Stok beras di gudang Badan Usaha Logistik (Bulog) saat ini hanya sekitar 958 ribu ton. Tanpa tambahan pasokan dari impor, harga beras diprediksi akan terus merangkak naik hingga puncak panen pada Maret 2018 mendatang.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyatakan, idealnya Bulog harus menyimpan stok sebanyak 1,5 juta ton. Dengan begitu, perusahaan pelat merah ini akan mampu menggelar operasi pasar secara optimal untuk  menahan peningkatan harga.

Menurutnya, kondisi menipisnya stok Bulog saat ini sangat beresiko, sebab permulaan masa panen baru akan terjadi pada akhir Januari 2018. “Bakal terjadi lonjakan harga hingga Maret,” kata Dwi kepada Katadata, Jumat (5/1).

Catatannya, harga beras medium per Januari 2018 sudah mencapai Rp 11 ribu. Jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp 9.450 per kilogram.

(Baca juga: Klaim HET Sukses, Kemendag Kaji Patokan Harga Telur dan Daging Ayam)

Kenaikan harga sudah terdokumentasi sejak November, sebesar Rp 10.700. Padahal, Bulog telah menggelar operasi pasar dalam menghadapi peningkatan permintaan menjelang hari raya pada Desember lalu. “Ini menunjukkan kapasitas untuk operasi pasar sudah mulai terkendala,” ujar Dwi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...