PetroChina Bidik Sembilan Blok Migas
PetroChina tengah membidik sembilan blok minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Sembilan blok itu terdiri dari empat blok yang masih memiliki operator, dua blok yang sudah tidak memiliki operator dan akan dilelang, kemudian ada tiga blok perpanjangan.
Jika dirinci, empat blok yang masih memiliki operator tersebut adalah blok Mahakam, Kasuri, East Natuna dan Arguni. Dua blok yang akan dilelang adalah East Kalimantan dan Attaka. Sedangkan tiga blok yang saat ini dimiliki dan akan diperpanjang adalah Selat Panjang, Jabung dan Tuban.
Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina Gusminar mengatakan perusahaannya 15% hingga 20% hak kelola di blok Mahakam. “Masih pembahasan, belum resmi. Kami bahas belum lama, pekan ini,” kata dia di Jakarta, Rabu (10/1).
Sejak 1 Januari 2018, blok Mahakam 100% dioperatori PT Pertamina (Persero). Meski begitu, pemerintah memberikan kesempatan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation selaku operator lama untuk memegang hak kelola maksimal hingga 39%. Saat ini Pertamina dan Total masih bernegosiasi mengenai hal itu.
Selain, Mahakam, PetroChina juga mengincar blok East Natuna. Meski belum ada kontrak, pemerintah menugaskan Pertamina mengelola blok tersebut. Sebelumnya ada PTT EP dan ExxonMobil dalam konsorsium tersebut. Namun, setelah dua kontraktor mundur, hanya Pertamina yang menjadi konsorsium.
Dengan begitu, PetroChina ingin joint study bersama Pertamina mengenai keekonomian blok tersebut. Apalagi blok ini memiliki kandungan karbon dioksida (CO2) lebih dari 70%.
Menurut Gusminar, proyek East Natuna membutuhkan sekitar US$40 miliar. “Proyek ini bisa dibilang cukup mahal, tetapi, sejak ada OBOR (One Belt One RoadO Initiative), Pemerintah Tiongkok menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat tujuan investasi yang penting,” ujar dia.
Blok lainnya yang dibidik PetroChina adalah Arguni. PetroChina dan perusahaan asal Italia, ENI masih dalam diskusi teknikal, belum masuk pada ranah komersial.
Tahun ini, PetroChina melakukan pendekatan kepada Genting Oil untuk mengakuisisi blok Kasuri. Pembahasan ini bahkan sudah dilakukan sejak tahun lalu.
(Baca: PetroChina Kucurkan Rp 4,9 triliun Tahun Ini untuk Genjot Produksi)
Gusminar belum mau mengatakan persentase hak kelola yang diincar di blok tersebut. Hanya perusahaan asal Tiongkok ini menginginkan mayoritas dan operator. “Genting ada rencana menjual ke PetroChina diharapkan tahun ini bisa terlaksana,” ujar dia.