Resmikan Bendungan Raknamo, Jokowi: Kesejahteraan Rakyat NTT Bisa Naik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa kemarin (9/10). Bendungan yang mulai dibangun pada awal pemerintahannya ini diharapkan bisa menjawab permasalahan warga NTT selama ini.
Dalam peresmiannya, Jokowi mengatakan pembangunan bendungan dengan luastampung 14 juta meter kubik ini diharapkan menjadi salah satu solusi masyarakat Kupang dan NTT yakni air. Selain Raknamo, ada enam bendungan lain di NTT, yakni Rotiklot, Mbay, Temef, Napun Gete, Kolhua, serta Manikin.
"Kalau kami selesaikan masalah air, kesejahteraan masyarakat NTT akan meningkat," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Rabu (10/1).
Bendungan Raknamo dapat menghasilkan air baku 0,1 meter kubik per detik serta listrik 0,22 megawatt. Selain itu luasan sawah yang dapat dialiri irigasi bendungan ini mencapai 1.250 hektare. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian di daerah sekitarnya.
Masalah air menjadi salah satu penghambat kesejahteraan masyarakat NTT. Dengan kemampuan daya tampung dan pasokan air yang bisa dihasilkan bendungan ini, Jokowi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dan memeliharanya dengan baik.
Jokowi juga mengapresiasi cepatnya pembangunan bendungan ini. proses konstruksi proyek Bendungan Raknamo bisa rampung satu tahun lebih cepat dari jadwal. Pujian secara khusus diberikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta pemerintah provinsi NTT yang telah bekerja keras.
"Ini hasil kerja keras siang dan malam," ujarnya.
Selain Raknamo, Jokowi juga meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara dan PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka. Dia berpesan agar masyarakat NTT menjaga tiga infrastruktur ini.
"Saya titip juga kepada Gubernur dan Bupati agar menjaga dan merawat infrastruktur dengan baik," ujarnya.